Jalan Takengon-Belangkejeren dijadikan arena Bali, warga sekitar resah

oleh
Ilustrasi balap liar (Internet)
Ilustrasi balap liar (Internet)

Pegasing-LintasGayo.co : Maraknya aksi Balap Liar (Bali) di jalan Takengon-Belangkerejen tepatnya dijalan lurus Kampung Kayukul hingga Kampung Belang Bebangka yang dilakukan kebanyakan para remaja akhir-akhir ini membuat warga setempat resah. Pasalnya para remaja umumnya siswa SMP dan SMA melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut pada malam hingga tengah malam, sehingga mengganggu warga yang sedang beristrirahat.

“Akhir-akhir ini mulai lagi remaja-remaja itu balapan disini, dulu sempat berhenti namun kini mulai lagi, warga mulai resah dengan suara bising yang terdengar dimalam hari, ini sangat mengganggu kami yang sedang beristrirahat,” kata Rahman warga Belang Bebangka, Sabtu (11/5/2014).

Dilanjutkan, selain mengganggu warga dirinya khawatir apabila terjadi kecelakaan, karena para pelaku balap liar tersebut tidak menggunakan lampu yang tersedia di sepeda motornya. “Kecelakaan bisa saja terjadi, mereka matikan lampu sepeda motornya, jalan disini lurus, pengguna jalan bisa saja tak melihat mereka dan tabrakanpun tak bisa dihindarkan,” ungkapnya.

Ditambahkan lagi, para remaja yang sering melakukan balap liar tersebut biasanya memulai pada pukul 23.00 Wib hingga tengah malam. Dan dia menilai anak-anak remaja tersebut luput dari pengawasan orang tua.

“Umumnya remaja itu bukan dari Kampung ini, melainkan dari kampung lain, mereka mempunyai teman disini, karena jalurnya lurus makanya mereka sering main disini, dan menurut saja mereka luput dari pengawasan orang tua,” tegas Rahman.

Untuk mengantisipasi masalah ini berlarut-larut, melalui media ini Rahman meminta pihak berwajib gencar melakukan razia dijalur-jalur yang biasa dilakukan oleh anak-anak muda pada malam hari sebagai tempat balapan liar ini.

“Kita harapkan pihak berwajib gencar melakukan razia-razia pada malam hari khusus mengantisipasi adanya balapan liar serupa di tempat lain, karena memang sangat mengganggu ketertiban masyarakat,” demikian Rahman.

(Wein Mutuah)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.