
Takengon-LintasGayo.co : Kejadian runtuhnya tanah dan batu kawasan jalan sisi utara danau Lut Tawar dilokasi yang bernama Retak kampung Lelabu kecamatan Kebayakan yang berdekatan dengan kawasan wisata Ujung Paking Kampung Kelitu kecamatan Bintang bukan karena longsor menyusul hujan yang terjadi di kawasan Kabupaten Aceh Tengah.
Berbagai sumber LintasGayo.co di lokasi kejadian serta sejumlah warga di kawasan Bintang, Senin malam 31 Maret 2014 menyatakan jika lokasi tersebut memang rawan terjadinya longsor atau runtuhnya tanah dan batu.
“Dari dulu kawasan itu rawan terjadinya longsor batu dan tanah, mungkin karena itu makanya diberi nama Retak,” kata seorang warga Bintang, J.A Maya kepada LintasGayo.co.
Saat Gempa Gayo, 2 Juli 2013 lalu, badan jalan di lokasi ini sempat tertimbun batu dan tanah. Pasca gempa, lokasi ini tetap dinilai warga mengkhawatirkan karena ada bagian gunung dan batu yang terpisah seperti hendak jatuh.

Sejumlah sumber LintasGayo.co yang tidak ingin disebut namanya menyesalkan kejadian ini karena dinilai rawannya lokasi tersebut karena seolah dibiarkan oleh pihak terkait. Selain itu, beberapa meter di lokasi “Retak” juga ada aktivitas sejumlah alat berat yang sedang mengerjakan proyek peningkatan badan jalan Kebayakan-Simpang Kraft.
Sementara itu, pihak kepolisian maupun pihak Badan Penangulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah belum menjawab konfirmasi media ini untuk memperoleh keterangan lebih jauh atas kejadian ini.
Masih menjadi pertanyaan, apakah tanah dan batu runtuh itu dikarenakan guyuran hujan yang turun Senin sore (31/3), bencana alam atau dampak dari proyek peningkatan badan jalan tersebut.
Di lokasi kejadian hingga menjelang tengah malam, terjadi antrian kenderaan yang akan melintas. Batu dan tanah yang menutupi badan jalan sedang dibuka dengan menggunakan alat berat. Sejumlah aparat kepolisian setempat tampak berada di sekitar lokasi. (GM)
Berita Terkait :
– Longsor di Kelitu Bintang, 2 mahasiswa Unimal meninggal, 1 warga Takengon kritis
– “Retak” nama lokasi longsor yang makan korban mahasiswa Unimal
– Rektor Unimal batal ke Jakarta dan jemput mahasiswanya dari Takengon