“Retak” nama lokasi longsor yang makan korban mahasiswa Unimal

oleh
Alat berat sedang berupaya membuka jalan yang ditimpa reruntuhan tanah dan batu di lokasi runtuhnya tanah dan batu di Retak Lelabu Kecamatan kebayakan Aceh Tengah. (LGco-Khalis)
Korban longsor "Retak Lelabu" saat tiba di RSU datu Beru Takengon. (LGco-Kha)
Korban longsor “Retak Lelabu” saat tiba di RSU datu Beru Takengon. (LGco-Kha)

Takengon-LintasGayo.co : Lokasi kejadian longsor yang menimpa 3 orang dengan 2 orang meninggal dunia dan 1 kritis bukan di Kelitu Kecamatan Bintang, namun masih dalam wilayah Kecamatan Kebayakan kabupaten Aceh Tengah, Senin 31 April 2014.

Lokasi tersebut dikenal warga dengan nama “Retak”. “Dari dulu nama lokasi itu Retak,” kata warga Bintang, Juanda saat ditanya LintasGayo.co.

Sementara dari pantauan di lokasi kejadian, tanah bercampur batu menutupi badan jalan. Satu unit alat berat sedang bekerja membuka akses jalan yang tersebut.

Menurut informasi yang berkembang di lokasi tersebut, kejadian jatuhnya tanah dan batu terjadi sekitar pukul 18.20 Wib. Saat kejadian satu unit sepeda motor yang ditumpangi korban sedang melintas juga satu unit kenderaan roda empat minibus Kijang.

Naas, sepeda motor yang ditumpangi bertiga oleh Sahelta (warga Nunang Antara Kecamatan Bebesen), Feriska Siregar mahasiswa asal medan Sumatera Utara dan Zufriandi Adiyta asal Meulaboh Aceh Barat (keduanya mahasiswa Unimal Lhokseumawe) tertimpa tanah dan bebatuan. Belum diketahui apakah ada korban lainnya.

Warga yang melintas segera memberi pertolongan, namun kedua mahasiswa Unimal yang sedang mengikuti Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) itu tidak tertolong nyawanya. Sementara Sahelta dalam keadaan kritis dan hingga saat ini masih sedang dalam perawatan intesif petugas medis Rumah Sakit Umum (RSU) Datu Beru Takengon.

“Dua orang korban telah meninggal dunia, dan satu orang lagi dalam keadaan kritis, menderita patah tulang dan luka dibagian kepala,” kata petugas medis di Instalasi Gawat Darurat RSU Datu Beru, dr. Vera Ismaya saat diminta keterangannya.

Sementara Kepala kampung Nunang Antara, Sutarman menyatakan jika Sahelta adalah tokoh pemuda di desanya, dan 2 orang mahasiswa tersebut sedang KPM dari Unimal. “Mereka pergi mencari oleh-oleh buah Alpukat ke kawasan Bintang untuk dibawa pulang ke Lhokseumawe sebagai oleh-oleh karena KPM akan berakhir besok (1 April 2014),” kata Sutarman.

Hingga berita ini diterbitkan, jenazah korban meninggal tersebut disemayamkan di ruang jenazah RSU tersebut. Dan Sahelta masih dirawat intensif. (Khalis)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.