Aceh akan jadi penghasil kakao terbesar di Sumatera tahun 2020

oleh

New Picture (9)Medan-LintasGayo.co : Swisscontact selama ini telah mendapat  kepercayaan dari pemerintah Indonesia sebagai salah satu lembaga yang bergerak dibidang pengembangan kakao  di Indonesia dan dipandang memiliki konsep yang baik serta mampu membawa perubahan terhadap pola penanganan rantai nilai kakao secara terpadu.

Swisscontact melalui SCPP (Sustainable Cocoa Production Program) menggunakan pendekatan multi-pihak untuk membantu meningkatkan keselarasan strategis antara para pelaku sektor kakao dan mengembangkan pendekatan umum.

Untuk mencapai tujuan dan dampak proyek khusus untuk komponen Manajemen Stakeholder dan Platform Jaringan, Swisscontact melalui program SCPP bekerjasama dengan mitra swasta, pemerintah provinsi dan kabupaten diserahi tugas oleh lembaga initiatornya APED – UNDP (Aceh Partnerships for Economic Developmen oleh United Nations Development Programme),   sejak bulan Juni 2010 untuk membina dan mengembangkan Forum Kakao Aceh.

Untuk memperkuat keberlanjutan kelembagaan dan fungsi Forum Kakao tersebut, Swisscontact mendukung Penyusunan Rencana Strategis Forum Kakao Aceh (FKA). Dukungan ini berupa fasilitasi Workshop Perencanaan Strategis Bagi Forum Kakao Binaan yang diadakan selama 3 hari berturut-turut dari tanggal 1 – 3 April 2014 bertempat di hotel Grand Serela Medan.

Acara yang mengundang perwakilan dari pengurus Forum Kakao Aceh dan Pemerintah Provinsi Aceh juga dihadiri oleh Regional Manager Wilayah Sumatera – SCPP, Meri Juli Sianturi.

Aceh Penghasil Kakao Terbesar dengan Kualitas Terbaik di Sumatera Tahun 2020

Meri Juli Sianturi selaku Regional Manager Wilayah Sumatera dalam siaran pers yang diterima lintasgayo.co, Jum’at 28 Maret 2014 mengemukakan bahwa melalui kegiatan workshop ini diharapkan dengan adanya Dokumen Rencana Strategis, Forum dapat lebih maksimal mendukung kegiatan program kakao di Aceh sehingga visi FKA menjadikan Aceh Sebagai Penghasil Kakao Terbesar Dengan Kualitas Terbaik di Sumatera Tahun 2020 dapat tercapai.

Serta Forum dapat menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi dan advokasi bagi para petani kakao di Aceh khususnya bagi penerima manfaat program SCPP dari Swisscontact yang tersebar di lima kabupaten yakni Bireuen, Pidie Jaya, Aceh Tenggara, Aceh Tamiang dan Aceh Barat Daya. Turut memberi sambutan adalah Pengurus Forum Kakao Aceh dan perwakilan dari BAPPEDA dan Dinas Perkebunan Provinsi Aceh.

Workshop marathon ini diisi dengan agenda ‘Perumusan Visi Misi dan Kebijakan Umum pada hari pertamanya, kemudian ‘Perumusan Strategi dan Penulisan Draft Rencana Strategis’ pada hari kedua, dan hari terakhir ‘Rapat Pleno Renstra dan Kesimpulan Workshop Renstra serta Penetapan Rencana Tindak Lanjut’.

Turut hadir dalam acara ini perwakilan dariSwisscontact – SCPP, PengurusForum Kakao Aceh serta Perwakilan dari BAPPEDA dan Dinas Perkebunan Provinsi Aceh.[]

Sekilas tentang SCPP

The Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) atau Program Produksi Kakao Berkelanjutan adalah sebuah kerjasama skala besar antara Swiss State Secretariat for Economic Affairs SECO, The Sustainable Trade Initiative (IDH), Kedutaan Kerajaan Belanda (EKN) untuk Indonesia, Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Kemendagri), Swisscontact dan perusahaan kakao swasta.

Program ini menargetkanpelibatan 60,000 petani kakao(20% adalah petani perempuan) dalam program pengembangan kapasitas gunameningkatkan produksi dan mutu kakao. Sekitar 1.100 kelompok tani danditargetkan sekurangnya 100 usaha kecil kakao ditingkat kecamatan diikutkan dalam penguatan kapasitas dibidang manajerial, keuangan dan peningkatan organisasi.

Program ini juga menargetkan sertifikasi dengan standar keberlanjutan internasional bagi petani kakao dalam meningkatkan prospek keberlangsungan sektor kakao di Indonesia. Sasaran utama SCPP yaitu mencapai tingkat produksi sekurangnya 1.000 kg kakao per hektar per tahun bagi petani yang terlibat dalam program ini melalui peningkatan manajemen kebun kakao.

Pada akhir tahun 2012, program menambahkan komponen nutrisi, yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman petani kakao mengenai pengetahuan gizi seimbang dan cara pengelolaan taman gizi keluarga untuk peningkatan konsumsi sayuran bergizi. Komponen nutrisi ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga petani kakao, serta menambah produktivitas petani kakao dikebun mereka.

SCPP didanai oleh SECO, IDH, EKN dan kontribusi dari perusahaan kakao swasta seperti: Armajaro, ADM Cocoa, Cargill, Mars Inc., dan Nestlé. Jangka waktu program dimulai sejak 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2015.

Program ini juga menyertakan kerjasama yang erat dengan Kemendagri dibawah payung Nota Kesepahaman dengan Swisscontact dan melibatkan pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai mitra Program. SCPP dijalankan di enam propinsi di Indonesia, termasuk Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Selatan, Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Dalam rangka meningkatkan keberlanjutan dan kesinambungan usaha dari rantai nilai sektor kakao di wilayah operasional program SCPP, keterlibatan sektor swasta dinilai sangat penting. Untuk itu SCPP bekerja bersama perusahaan terpilih yang memiliki komitmen kuat untuk meraih keberlangsungan rantai nilai kakao di Indonesia melalui kontribusi finansial dan keterlibatan di lapangan, menciptakan keberlangsungan hubungan jangka panjang didalam rantai nilai sektor kakao. Integrasi antara pemerintah dan swasta dalam kegiatan program, penyuluhan dan pelatihan merupakan jaminan bahwa pemerintah Indonesia dapat menerapkan pendekatan program yang senada dimasa yang akan datang serta mempererat hubungan strategis antara pemerintah dan swasta. Kerjasama antara petugas penyuluh pemerintah, swasta dan SCPP sangatlah penting dalam mencapai tingkat mutu dan kuantitas yang diinginkan bagi peningkatan ekonomi kakao di Indonesia.

Sekilas informasi tentang kegiatan SCPP di You Tube:
Sekilas program SCPP (13:19 menit): http://www.youtube.com/watch?v=yKtu3wY3ph8
Sekilas program SCPP (3 menit): http://www.youtube.com/watch?v=hpqKzr8I3Ic
Cerita dari kebun petani kakao di Sulawesi Barat: http://www.youtube.com/watch?v=GoB66uSn-e8
Cerita dari kebun kakao, Bustami, Abdya: http://www.youtube.com/watch?v=fuEX-XkhHwE
Cerita dari kebun kakao, Inut Marlini, Sumatra Barat:http://www.youtube.com/watch?v=eMRxqR_T9zw

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.