
RABU 26 Maret 2014 tabloid LintasGAYO edisi 5 beredar dengan sajian berita tentang pesan-pesan damai menyusul kisruh massa yang terjadi pekan lalu di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Tabloid ini hadir lebih cepat dari waktu terbit secara regular. Ini semua karena ‘desakan’ masyarakat yang menginginkan tabloid ini segera hadir lebih awal jelang pelaksanaan Pemilu Legislatif, 9 April 2014 ini
Berkenaan dengan Pemilu Legislatif ini pula, maka edisi 5 ini, kami namakan Edisi Spesial Redam Bara Api di Gayo. Sebagaimana diketahui, para 9 April ini setidaknya sebanyak 3.315.094 masyarakat Aceh berhak menentukan hak pilihnya berdasarkan yang ditetapkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Melihat DPT ini betapa besar harapan yang bisa kita wujudkan, untuk menempatkan orang-orang kita di parlemen baik provinsi, pusat maupun di tingkat DPD. Sayangnya, hal itu harus dibayar mahal dengan munculnya kerusuhan massa di Aceh Tengah.
Kondisi rusuh massa itulah yang coba kami ulas dalam edisi ini, semoga bisa mencari pembelajaran bagi kita semua, betapa mahalnya demokrasi di negeri kita ini. Semoga kedepan tidak akan terulang lagi.
Seperti biasa, meskipun hadir dalam sajian khusus, namun rubrik-rubrik lainnya tidak kami tinggalkan. Ada wisata kuliner di Pegasing, sosok pengukir Tajuk Enang-enang, sajian tentang kopi, juga sosok sang musisi muda Gayo “Ervan Ceh Kul” dan banyak cerita lain yang layak kita dokumentasikan.
Akhir ni cerak, terime mi kami Hari’e ni urang Gayo ken rakan sudere bebewene. Terime mi persembahan kami dari Gayo kin pembaca bewene. Selamat menikmati, semoga Gayo makin di hati kita semua.[]






