Takengon-LintasGayo.co : Politik uang diduga kuat terus meningkat menjelang 39 hari menjelang pecoblosan Calon Anggota Legislatif (caleg) DPRK Aceh Tengah.
“Di seputar kecamatan Bies, ada caleg dari salah satu partai politik yang berjanji akan memberikan pupuk. Jumlahnya 2 karung per kepala,” kata Ati, warga Bies Mulie, Sabtu (1/3/2014)
Namun Ati tidak yakin caleg tersebut akan memenuhi janjinya. Biayanya sangat tinggi dan di Kecamatan Bies ada sekitar 4800 pemilih. “Kalau 100 ribu per karung, kali 4000 orang saja, sudah 400 juta. Duit dari mana,” ujar Ati.
Menurut yang dia dengar, pupuk yang dijanjikan tersebut akan diberikan tanggal 4 April 2014 nanti. Lima hari sebelum pemilihan.
Ditanya soal pemberian pupuk yang berkaitan dengan upaya meraih suara di Pemilu itu, wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini berpendapat, tidak baik. “Itu sama saja dengan suap. Kita tahu, bagaimana hukum suap dalam agama. Saya rasa, dari sisi peraturan pun, melanggar. Cuma, sosialisasinya terbatas. Jadi, masyarakat tidak tahu,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Aceh Tengah, Maryeni, Kamis 20 Februari 2014 lalu, menyatakan pihaknya belum menerima satu laporan pun terkait perilaku money politic menjelang pelaksanaan hari pemungutan suara Pemilu 2014.
