Dukung program peternakan Ketapang, warga obsesi kembangkan sapi Bali

oleh

tmp_Abdul Mukhti Ketua Kelompok Tani Ternak Sapi Sara Arah Kp. Kute Keramil, Isaq-1792915241Sarah Arah, itulah nama dari kelompok tani ternak yang ada di Kampung Kute Keramil, Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah. Kelompok tani ternak sapi ini beranggotakan 20 Kepala Keluarga diketuai oleh Abdul Mukhti. Obsesinya ingin menggerakkan perekonomian rakyat Linge kawasan barat melalui pengembangan ternak Sapi Bali.

Sesuai dengan namanya, Sarah Arah yang artinya satu arah (bahasa Gayo, Sara = satu), maka tujuan dari kelompok tani ternak itu adalah ingin menggerakkan anggota untuk menuju dan mewujudkan cita-cita bersama mengembangkan ternak sapi dan juga usaha lain dalam kelompok tani tersebut menuju keberhasilan dan kesejahteraan masyarakat setempat, termasuk anggotanya.

Abdul Mukhti selaku ketua dari kelompok tani yang bermotto-kan “Beloh Sara Loloten, Mewen Sara Tamonen” itu menjelaskan bahwa alasan pembentukan ‘poktannak’ itu adalah melihat suasana alam di kampung Kute Keramil Kemukiman Isaq sebagaimana umumnya keadaan alam di Kecamatan Linge yang sangat cocok untuk pengembangan ternak. Baik kerbau, sapi, kambing dan biri-biri. “Sapi bali dapat berkembangbiak dan tumbuh dengan baik serta cepat menyesuaikan dengan alam. Mudah untuk digembalakan di padang rumput dan hutan yang ada di wilayah ini,” kata Abdul Mukhti.

Mendukung Program Peternakan Sapi Ketapang.

Menurut ketuanya, kelompok tani yang dipimpinnya itu ingin mendukung program pemerintah Kabupaten Aceh Tengah yang sudah berjalan di wilayah timur kecamatan Linge, yaitu Program Peternakan terpadu Ketapang Satu dan Ketapang Dua. “Kami selaku penduduk asli Linge yang bermukim di wilayah barat terobsesi mendukung program tersebut (Ketapang) dengan membentuk kelompok tani ternak Sara Arah di Kampung Kute Keramil,” ujar Mukhti yang juga aktif sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Linge itu.

Adapun aset yang sudah dimiliki oleh anggota kelompok tani Sara Arah sejak terbentuknya tanggal 18 Februari 2013 masih berupa beberapa ekor Sapi Bali yang dimiliki secara pribadi oleh para anggotanya. Asal kepemilikannya adalah sebelum terbentuk kelompok tani, beberapa anggota sudah memiliki ternak-ternak itu. Ada yang dengan cara membeli secara swadaya, ada juga yang menggaduh (bagi hasil) kepada orang lain. “Total yang sudah ada 43 ekor milik pribadi beberapa anggota,” kata Mukhti.

Perlu Bantuan Pemerintah

Abdul Mukhti mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah dalam hal pengembangan ternak sapi bali itu. Dan untuk itu, kelompok taninya sudah begitu siap melaksanakan program-programnya. Untuk ke-legal-an lembaganya, kelompok tani ini sudah memiliki akta notaries yang dikeluarkan oleh Budiharto,SH Nomor 10/2013, lengkap dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangganya (AD/ART).

“Kami sudah mengajukan bantuan kepada pemerintah melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah untuk memberikan modal ternak sapi bali dalam bentuk Pinjam Induk Sapi Bali tertanggal 18 Juni 2013 yang lalu,” tutur Abdul Mukhti. Menurutnya, kelompok tani ternak yang diketuai membutuhkan bantuan pinjaman induk betina 80 ekor dan induk jantan 20 ekor.

“Dengan alokasi pembagian kepada anggota kelompok tani yang berjumlah 20 orang, masing-masing nantinya mendapat 4 ekor betina dan 1 ekor pejantan,” jelas Mukhti sambil mengatakan bahwa rekomendasi dari Reje, Camat dan Kepala BPP Linge juga sudah dikantongi.

“Dengan beternak melalui kelompok, kami ingin memaksimalkan budidaya ternak sapi bali di tempat kami secara terorganisasi dan termanajemen dengan baik,” tandas Abdul Mukhti. Dikatakan bahwa kelompoknya sudah menyediakan lahan seluas 20 Hektar untuk penanaman rumput.

Kita yakin, dengan keseriusan anggota kelompok tani itu dan dukungan maksimal pemerintah daerah serta pembinaan melalui lembaga terkait, Insya Allah keberhasilan dan kesuksesan akan terwujud. Kesejahteraan akan meningkat dan bisa membangkitan pergerakan ekonomi masyarakat setempat.

(Mahbub Fauzie)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.