Banda Aceh-lintasGayo.co: Beru Gayo ini cukup lihai “bersuling”. Dia juga pandai menabuh gegedem. Bermain gitar juga, bahkan memainkan Keyboard. Dan yang paling gres dia merdu bernyanyi tradisional Gayo.
Misdalina, begitulah namanya. Penghujung acara Gayo Art Summit, suaranya bergema melantunkan syair “guru didong”. Punya mistis, karena penonton hening. Di puncak mistis itu, lalu muncul seorang penari busana kerawang putih bersih ditutupi selendang opoh ulen-ulen.
Intinya, dipenghujung acara kolaborasi Tari itu, Mirda–begitu dia disapa–betul-betul menjadi “penggerak” suasana,termasuk ketika tari Bines Gayo Lues, penonton larut di persembahan Tari bernama “Gayo Art Summit” itu.
Begitulah Misda, sahabat sesama pengisi acara pun menilainya luar biasa, karena beru Gayo dari Bener Meriah ini memang punya karakter vocal “Gayo banget”, dapat menghipnotis penonton dengan tarikan suara “thok Gayo”nya.
Misda menyebutkan, bernyanyi Gayo memang sudah dia lakoni sejak kecil. Makanya, ditanya soal prestasi nyanyi, Misda hanya bilang, banyak. Pernah meraih juara sebuku dan sering meraih juara pada perlombaan vokal, baik di Takengon dan Bener Meriah, maupun di Banda Aceh.
Misda kini tercatat sebagai Mahasiswi kesenian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Bersama teman “Gayo” kemudian dia membentuk group Band Genetik of Tanoh Gayo di Banda Aceh. Dan bersama Group itu pula Misda berencana akan membuat sebuah komposisi musik orkestra etnik, menurutnya pasti menarik, karena mengangkat khasanah seni Gayo lebih tinggi dan bermutu. Begitu Niat Misda sekarang. Buge!!!. (sengeda kale)
