
Supri mengaku, mereka sempat cukup kesulitan dalam mengkoordinasi acara. Sebab karena banyaknya jumlah peserta penari, sehingga butuh kerjasama yang baik antar panitia untuk mengumpulkan puluhan penari.
“Memang sempat kita cukup kesulitan. Sebab untuk mengatur jadwal latihan saja sangat susah akibat saat ini di perkuliahan sedang musik ujian akhir. Jadi kita juga berusaha jangan sampai tugas teman-teman penari di kampus sampai tertinggal,” terang Supri saat dijumpai di sekretariat Gayo Art Summit, Rawa Sakti VIII, Jeulingke.
Lanjut Supri, untuk masalah pengisi acara, pihaknya juga tetap melakukan konsultasi dengan para tokoh di Banda Aceh dan hingga saat ini konsep acara yang disusun para panitia tidak ada bermasalah.
“Kita juga belum bisa memastikan jumlah grup yang akan mengisi acara nanti. Begitu juga tentang konsep penampilan kita belum bisa menjelaskan, yang pasti semua dibungkus dengan tampilan etnik pedalaman,” tutup Supri. (Bobi Mulya)