Saat Sang Bupati Berlebaran Bersama Warga Gegarang Jagong Jeget

oleh
Ir. Nasaruddin, MM dalam sebuah kesempatan di lapangan bersama anak-anak. (ist)
Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM
Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM

Catatan : Daniela Marisa*

ADA yang tak biasa pada lebaran Idul Adha kali ini 15 Oktober 2013 bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1434 H . Sebab ini menjadi pertama kalinya bagi warga Desa Gegarang dan Telaga Sari, kecamatan Jagong Jeget mendapat kunjungan seorang pemimpin daerah Aceh Tengah, Bupati Ir. H. Nasaruddin, MM.

Pagi itu, cuaca tampak cerah meski sore sebelumnya hujan ringan sempat mengguyur desa yang terletak di sela-sela kaki bukit ini. Shalat Id sendiri dilakukan di halaman masjid yang tengah di bangun, diantara kedua Desa ini. sebelumnya, selama puluhan tahun shalat Id selalu dilakukan di halaman SD N 3 Jagong Jeget.

Di halaman masjid yang tengah dibangun ini tenda dan sejumlah tikar telah di gelar untuk dijadikan tempat para warga melakukan shalat id. Semua tampak begitu antusias, selain semangat yang begitu besar untuk melakukan shalat Id bersama di masjid yang tengah di bangun. Kehadiran bapak pimpinan daerah turut menambah antusias warga.

Sembari menunggu kehadiran rombongan Bapak Bupati. Jam’ah melakukan takbir, tasbih tahmit yang dimandangkan dengan pengeras suara. Seorang reporter radio tampak melaporkan kondisi berlangsungnya shalat Id yang akan dilakukan. Para jam’ah yang hadir terus mengisi shap-shap yang disediakan.

Tidak lama berselang, dari jalan di sisi kiri lapangan sejumlah arak-arakan mobil hadir. Pak Bupati dan rombongan telah sampai. Sejumlah orang, yaitu petinggi kampung dan panitia pelaksana tampak melakukan penyambutkan bagi sang pemimpin daerah dan rombongan.

Selain bapak Bupati, hadir juga sejumlah jajaran pemerintah daerah diantaranya kepala Dinas Pendidikan, sejumlah pemborong, dan pemimpin kecamatan Jagong Jeget.

Acara dimulai dengan pembacaan tertib acara oleh Sutranto sebagai moderator, di ikuti oleh pelaporan perkembangan pembangunan masjid dan kondisi keungan pembangunan oleh panitia pembangunan masjid Jamik.

Shalat Id dilangsungkan dan bertindak sebagai Iman yaitu Rahyo yang juga menjabat sebagai Imam Desa kampung Telaga Sari. Bacaan Surah yang sangat baik membawa kehikmatan tersendiri bagi shalat Id yang dilakukan. Keheningan Desa yang dikelilingi oleh perbukitan ini semakin membawa susana damai pada pelaksanaan shalat. Bapak Bupati sendiri pada kesempatan ini bertindak sebagai khatib shalat Id.

Dalam penyampaiannya, khatib menekankan pada para jam’ah untuk memaknai qurban dengan baik. Hal ini juga menjadi poin penting menurut pak Nas dalam usaha untuk menyelesaikan proses pembangunan masjid Jamik yang akan menjadi masjid Raya bagi kedua desa, Gegarang dan Jagong.

Sebelumnya, sambutan dari Bapak Camat Jagong Jeget yaitu Bapak Sukatsah secara umum menggambarkan kondisi masyarakat di kecamatan pimpinannya. Termasuk menyampaikan juga kebutuhan-kebutuhan yang mendesak bagi warga desa Telaga Sari, Gegarang dan Berawang Dewal terkait dengan kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah. Menurut pak Camat, pembangunan jalan sangat  penting untuk mendukung perekonomian warga. Sebab ini merupakan ruas jalan satu-satunya yang menghubungkan kecamatan Jagong Jeget dengan ibu kota kabupaten. Dimana 6 Desa di Kecamatan ini adalah desa yang sangat produktif dalam menghasilkan tanaman palawija, terutama sejumlah sayur mayur.

Setelah acara shalat Id selesai. Bapak Bupati dan rombongan melakukan acara pemotongan kurban. Tahun ini kedua desa mendapat sumbangan satu ekor kerbau sebagai qurban dari Bapak Bupati.

Harapan kedepan jumlah hewan yang di kurbankan akan terus bertambah, baik dari sumbangan dermawan dari luar atau dari kedua desa sendiri. Selain itu pada acara shalat Id, Pak Bupati juga memberikan sumbangan bagi panitia pembangunan masjid yaitu uang sejumlah Rp. 5.000.000,-.

Ir. Nasaruddin, MM dalam sebuah kesempatan bersama anak-anak. (ist)
Ir. Nasaruddin, MM dalam sebuah kesempatan bersama anak-anak. (ist)

Jumlah uang ini tentu akan menambah total kas pembangunan masjid yang tersisa yang sejauh ini sudah mencapai Rp. 116.000.000,. ditambah lagi dengan infak warga pada pelaksanaan shalat sejumlah Rp. 3.000.000,-. Menurut Panitia pembangunan masjid, besar harapan warga di tahun 2014 Masjid ini selesai dibangun dan dapat digunakan sebagai tempat shalat Id.

Ada hal yang menarik dari pelaksanaan shalat Id tadi, dimana ada seorang ibu disebelah saya yang bertanya pada saat pak Bupati menaiki mimbar dan mulai berkhutbah. ‘apa kue, Bapak Bupati ne?’ pertanyaan sang Ibu dalam bahasa Jawa, yang kurang lebih artinya ‘ apa itu, Bapak Bupatinya?’. Sambil tersenyum saya menganggukkan kepala. Dalam hati saya membathin, agaknya para pemimpin harus lebih sering melakukan aktifitas kunjungan seperti ini.

*Warga Jagong Jeget

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.