
Yogyakarta – LintasGayo.co : Kapan harga kopi akan naik, demikian pertanyaan yang muncul dibenak petani kopi hingga para pebisnis kopi di Indonesia umumnya.
Dan jawaban yang muncul dari sejumlah kalangan menyatakan tidak tau. Seperti diungkapkan DR. Surip Mawardi dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dan Saimi Saleh, direktur eksportir kopi ternama PT.Indokom Citra Persada Indonesia saat menjadi narasumber di International Business Forum for Special Product (Coffee) di hotel Ambarrukmo Yogyakarta, Jum’at siang, 13 September 2013.
“Tidak ada yang bisa jawab, kapan harga kopi membaik. Itu tergantung spekulan di New York,” kata Surip yang sebelumnya memaparkan pandangannya tentang Kondisi dan Rekomendasi Pengelolaan Perlindungan Indikasi Geografis Kopi di Pasar Global.
Pertanyaan itu mengemuka saat salah seorang peserta dari Nusa Tenggara Timur (NTT) Frenky mengutarakan keluhan anjloknya harga kopi di NTT. “Petani kami menyimpan ratusan kopi dan menunggu harga kopi membaik untuk menjualnya, namun tidak ada kejelasan kapan harganya naik,” ujar Frenky.
Sementara Saimi Saleh menanggapi persoalan harga kopi ini menekankan pentingnya kesatuan derap langkah para eksportir kopi. “Pasarnya terbuka, tinggal bagaimana kita satukan langkah dalam segala hal terkait ekspor kopi. Kita juga mesti melakukan upaya promosi yang lebih baik lagi selain lebih mempertajam specialty coffee itu seperti apa”, kata Saimi.
Kegiatan yang dibuka Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, DR. Rusman Heriawan itu digelar selama 2 hari, 13-15 September 2013 dihadiri oleh eksportir kopi dari seluruh Indonesia dan luar negeri. (Kha A Zaghlul).
