Takengon – LintasGayo : Penolakan terhadap hasil seleksi anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tengah semakin menguat menyusul digelarnya diskusi terbuka oleh Generasi Gayo Raya (Gegara) di Wapres Cafe Takengon, Sabtu 17 Agustus 2013 lalu.
Dari wacana yang dibangun dalam diskusi, akhirnya disepakati menolak dengan tegas hasil seleksi anggota KIP Aceh Tengah oleh Panitia Seleksi (Pansel) yang dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat karena dinilai bermasalah dan akan menempuh upaya-upaya membatalkan hasil seleksi tersebut baik dengan jalur administrasi maupun jalur hukum.
Diantara alasan penolakan antara lain tim pansel telah melanggar qanun Aceh no 7 tahun 2007. Selain itu tim pansel juga dituding telah menggunakan dan menyebarkan formulir yang keliru sehingga menyesatkan para peserta seleksi.
Sejumlah fakta lain diungkap oleh peserta diskusi yang akhirnya bersepakat mendesak DPRK membatalkan surat keputusan Nomor 10 tanggal 20 Mei 2013 terkait penetapan Tim Pansel dan segera membentuk tim independen Pansel yang baru dengan personil yang betul-betul mampu untuk ta’at aturan yang berlaku.
Diantara yang hadir di diskusi itu ada 2 orang anggota DPRK, Bardan Sahidi dan Syirajuddin AB. Sejumlah pengurus partai, calon legislatif 2014, mantan anggota KIP Aceh Tengah, Hamidah, pengurus LSM dan sejumlah wartawan. (Kha A Zaghlul)
