Takengon – LintasGayo : Atlit nasional balap sepeda asal Gayo, Nur Wahyu Afriana yang kini sedang giat-giatnya bersiap diri menghadapi Sea-Games 2013 menyatakan turut berduka atas musibah Gempa Gayo, 2 Juli 2013 lalu.
“Saya sangat bersedih mendengar kabar Gempa yang memakan korban jiwa dan merubuhkan rumah warga Gayo. keluarga saya juga ada yang rubuh rumahnya dan rumah orangtua saya juga retak-retak,” kata Riri, panggilan atlit peraih medali Perak di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 Riau ini, Selasa 9 Juli 2013.
Setelah beberapa hari berlalu pasca gempa, dirinya mengajak warga Gayo, khususnya kaum muda untuk bangkit dengan menjadikan musibah sebagai momentum untuk bangkit menyonsong hari esok lebih baik.
“Kita harus bangkit dari keterpurukan ini,” seru Riri yang mengaku kerap dapat musibah saat perlombaan balap sepeda, entah itu terjatuh atau sepeda rusak saat akan raih prestasi.
Siapa yang tidak bersedih, namun hidup mau tidak mau mesti berlanjut sebelum ajal menjemput. Timpal gadis belia kelahiran Takengon 19 tahun silam ini.
Nurwahyu Afriana, merupakan salahsatu dari dua atlit putri pertama asal Gayo dalam sejarah olahraga di Indonesia yang lolos sebagai atlit nasional membela Indonesia di ajang Sea Games. Atlit putri asal Gayo lainnya bernama Asmaul Husna dari cabang Karate. (Kha A Zaghlul)