Win Rasi Si Seniman Gayo

oleh

Oleh : Novarizqa Saifoeddin*

KARENA kakak perempuannya bernama Rasidah lalu orang-orang di kampung Kemili yang berusia lebih tua memanggil dia Win Rasi. Maksudnya anak laki-laki (Win) adik Rasidah.

Dia suka panggilan itu. Kawan sepermainan akhirnya juga memanggil Win Rasi. Begitulah informasi yang saya terima dari putri beliau Yuniar beberapa hari lalu ketika saya hubungi via WA.

Memancing di Danau Lut Tawar adalah hobinya. Sambil mencari inspirasi, karena itu dia lebih suka memancing sendirian.

Ia sangat mencintai alam dan lingkungan. Lirik dan lagu  “TAKINGEN” adalah salah satu karya yang tercipta di kala memancing. Tahun 1958, saat usianya enam belas tahun.

Berikut penggalan liriknya

Kin Takingen aku denem//Ama urum ine,  ine//

Pemarin kuerah Takingen//Pemarin kuerah, kuerah//Ari singah mata o mata// Ine orom ama o ama//Taring kesedihen, serinen

Kerjasama Win Rasi dengan AR Moese menjadikan lagu ini makin populer. Lagu yang semula di dendangkan dalam bentuk didong, diaransir diberi alunan suara musik.

Yayasan Kebudayaan Sengeda ( YKS) di tahun 1976/1977 merekam lagu Gayo dalam album berjudul ‘Merbuk’. Lagu Takingen karya Win Rasi  menjadi salah satu lagu andalan dan AR Moese sendiri yang melantunkannya.

Lalu,  siapakah Win Rasi ini ?

Dialah Ibrahim Kadir, Lelaki kelahiran Takengon tahun 1942. Dari tangannya lahir syair syair Gayo berkualitas. Dari mulutnya tercipta jangin-jangin khas gayo. Bebalun Berukir & Bines adalah karya beliau dari sekian banyak karya lainnya.

Mari kita hargai karya cipta lagu-lagu Gayo dengan cara mencantumkan nama mereka bila kita merekam atau memvideokan karya-karya mereka, tidak hanya mencantumkan nama penyanyi.

#di_rumah_!ja,  08 April 2020

*Penyuka Seni Budaya Gayo, tinggal di Depok Jawa Barat

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.