[Cerpen] Oleh : Anuar Syahadat* Bulan sedih tanggal derita, khayalan kasih, khayalan Cinta, kapan sedih kapan derita, mungkinkan nanti kita bersua, aku
Tag: Sastra
Isyarat Analog
[Puisi Lirik] Zuhra Ruhmi Binti Zain Tanpa kata Hanya memberi isyarat Lembut Tak memiliki huruf Konsonan atau vokal Bicaralah Isyarat tak
[Cerpen] Sarjana dari Kampung Rawa Menggali
Darmawansyah, S.Pd.I* Kabut berselimut dingin menusuk tulang saat bangun dari ranjang, kenikmatan tidur setelah terlelap dan bangun di pagi hari. Matahari bersinar,
Elegi Pendidikan
[Puisi Lirik] Jupri Agusriawan Jika rakyat butuh ilmu Jika negara butuh pendidikan Mengapa pemerintah menjual pendidikan Yang dididik hanya orang-orang yang ber-uang
Siluet Dinda
[Puisi Lirik] Muhammad Azni Siluet Dinda Dinda, Kata yang elok dan indah Kala disebut pada surya Kala dilihat pada mentari Dan
Ziarah Mistis Menjelang Pesta Demokrasi
[Cerpen] Irama Br Sinaga Akhir Maret, menjelang pesta demokrasi aku sering merasa aneh. Perjalanan menuju tempat kelahiran aku menemukan tiga binatang. Pertama
Purnama Empat Belas
[Puisi Lirik] Purnama Empat Belas Subhan Gayo Bulat penuh Seperti pecahan uang logam yang kau sambit ke langit Jatuh kembali dekat kakimu Tetaplah masih sekeping saja Tidak ada hujan uang seperti yang kau dendangkan Kau memang si penghayal nomor satu yang pernah kukenal Meski diam-diam akupun berharap koin-koin berjatuhan Menimpuk kepalaku agar rasa papa terusir selamanya Hujan duit… Hujan duit… Lirih kuikuti nyanyianmu Kau selalu pandai menghibur Bulan empat belas Warna perak seperti kepingan logam
- Sebelumnya
- 1
- …
- 5
- 6
- 7
- …
- 11
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.

