Kompas Kebijakan Bupati: Beras Padi Tungket Imen

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Orang Gayo sejak lama mengenal istilah beras padi tungket imen. Ungkapan ini bukan sekadar peribahasa dapur, melainkan pesan adat yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Iman tidak akan tegak jika perut kosong. Di Tanoh Gayo, padi bukan hanya hasil sawah, tetapi simbol keberlangsungan hidup dan kehormatan keluarga serta kepercayaan diri untuk menapak hidup selanjutnya.

Dalam tutur-tutur orang tua Gayo, lapar yang berkepanjangan bisa membuat hati goyah dan pikiran gelap. Kriminal akan meningkat, sehingga timbul kekhawatiran dan akhirnya masyarakat malas berusaha.

Nilai ini sejalan dengan pesan Nabi Muhammad SAW bahwa kemiskinan dapat mendekati kekafiran. Bukan karena iman lemah, melainkan karena hidup yang terlalu berat sering kali menggerus kesabaran paling dalam.

Bencana hidrometeorologi Aceh 2025 membuat makna beras padi tungket imen terasa lebih nyata. Hujan panjang, longsor, dan jalan yang terputus memisahkan kampung dari beras dan kebutuhan pokok.

Di banyak kampung, ungkapan dapur tidak berasap menjadi penanda pertama krisis, sebelum berita sampai ke kota dan laporan masuk ke meja rapat.

Dalam adat Gayo, berserinen, saling menguatkan antar kerabat menjadi fondasi bertahan. Ketika logistik terlambat, masyarakat berbagi apa yang ada; segenggam beras, sepiring nasi, secangkir kopi panas.

Di situlah iman bekerja dalam bentuk paling sederhana, tanpa pidato dan tanpa kamera. Namun adat juga mengajarkan batas. Kesabaran bukan alasan untuk membiarkan ketidakadilan berulang.

Orang Gayo percaya, pemimpin adalah pengampu amanah. Ketika amanah itu lalai, yang rapuh bukan hanya rumah dan jalan, tetapi juga kepercayaan masyarakat.

Gayo telah berkali-kali diuji alam. Dari Tanoh Gayo kita belajar, iman kolektif hanya akan kokoh jika lumbung terjaga dan jalur pangan tidak terputus.

Beras padi tungket imen seharusnya menjadi kompas kebijakan para pemimpin, bukan sekadar hiasan kata dalam pidato. Pemimpin tidak perlu merampas tugas muazin supaya beroleh pujian seolah paling Islam.

Selama nasi masih bisa dimasak di dapur kampung, harapan tetap hidup. Dan selama harapan itu ada, iman orang Gayo akan terus berdiri meski hujan turun panjang dan bencana datang silih berganti.

(Mendale, Desember 28, 2025)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.