Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Terima 2 Buka Karya Salman Yoga

oleh

BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tengah Zulfan Diara Gayo, ST menyerahkan dua judul buku karya Salman Yoga S untuk koleksi buku di Perpustakaan dan Arsip Provinsi Aceh.

Penyerahan buku karya penulis Gayo itu dilangsungkan di Gedung Perpustakaan dan Arsip Provinsi Aceh pada Rabu, 3 September 2025 di Banda Aceh.

Kedua buku karya Salman Yoga S yang masing-masing berjudul “Perempuan Batu dan Rempah Ganja” serta buku langka di Indonesia berjudul “Empat Lakon Penting Naskah Teater -Kelising-” langsung diterima oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Edi Yandra.

Festival Literasi Aceh 2025 menampilkan pameran karya literasi dari 23 kabupaten/kota, lomba puisi, mendongeng, membaca pantun, hingga peragaan busana adat.

Diskusi publik, penampilan komunitas, dan pameran buku juga turut memperkaya rangkaian acara dilangsukan selama sepekan penuh.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Edi Yandra, menekankan bahwa perpustakaan merupakan simbol peradaban sekaligus garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurutnya, perpustakaan tidak lagi sekedar tempat membaca, tetapi juga pusat kolaborasi, berbagi ide, dan mengembangkan kreativitas.

“Saya mengucapkan terimakasih atas sumbangan dua judul buku karya Salman Yoga ini oleh pak Kadis Perpus Aceh tengah Zulfan Diara, ini akan menjadi koleksi Pustaka Aceh yang berharga,” jelasnya.

Ditambahkan Dr. Edi Yandara bahwa, Festival literasi ini adalah ajang promosi perpustakaan sekaligus ruang ekspresi masyarakat.

Di tengah derasnya arus informasi, perpustakaan hadir sebagai penjaga nilai, pengetahuan, dan integritas moral. Literasi membantu masyarakat memilah informasi yang benar, berpikir logis.

Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tengah Zulfan Diara Gayo menjelaskan buku bukan saja menjadi simbol peradaban bangsa, tetapi juga karya puncak dari sebuah pemikiran anak bangsa.

“Buku akan bukan saja menjadi alat ukur untuk sebuah peradaban, tetapi juga merupakan puncak kretivitas anak bangsa. Justru itu dari Gayo dalam Festival Literasi tahun ini kami menyumbangkan yang terbaik untuk peradaban,” jelasnya.

Ditambahkan Zulfan, Perpustakaan dan Arsip Aceh Tengah saat ini sudah mencanangkan beberapa program dalam meningkatkan literasi di negeri penghasil kopi terbaik di dunia itu.

Diantaranya adalah program penelitian dan pengumpulan naskah kuno Gayo, menginventarisir sejumlah buku karya-karya anak Gayo dan menyatukannya dalam ruang khusus koleksi karya putra daerah dengan nama “Gayo Literry Collection Books” dan lain-lain.

[SP]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.