BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Gerhana bulan total akan melintasi langit Aceh pada Ahad malam, 7–8 September 2025, bertepatan dengan 15 Rabiul Awal 1447 H
Tim Falakiyah Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menyatakan, fenomena ini tidak hanya terlihat di Aceh, tetapi juga dapat disaksikan di seluruh Indonesia serta beberapa wilayah di Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.
Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Dr. Alfirdaus Putra, MH., menjelaskan, gerhana bulan total yang melintasi langit Aceh kali ini akan berwarna kemerahan, yang poluler di kalangan astronom sebagai “blood moon”.
“Gerhana bulan total merupakan peristiwa alam yang terjadi saat bulan melewati bayangan inti (umbra) bumi secara penuh atau bumi dalam posisi di tengah diantara posisi matahari dan bulan. Selama fenomena ini berlangsung, bulan tampak meredup bahkan berubah warna menjadi merah tembaga, sehingga disebut blood moon,” ujar Afirdaus.
Ia menjeaskan, gerhana tersebut diperkirakan terjadi sejak dini hari tanggal 07 September 2025 pukul 22.28 WIB yang diawali dengan gerhana bulan penumbra. Kemudian akan terjadi gerhana bulan sebahagian pada pukul 23.27 WIB.
“Awal gerhana bulan total dengan keadaan bulan berwarna merah gelap akan terjadi pada tanggal 08 September 2025 dini hari pukul 00.30 WIB, sedangkan puncak gerhana terjadi pada pukul 01.11 WIB, dan puncak gerhana tersebut akan berakhir pada pukul 01.52 WIB. Setelah gerhana bulan total, akan berlanjut dengan gerhana bulan sebahagian hingga pukul 02.56 WIB dan akhir penumbra terjadi pada pukul 03.55 WIB,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, ketika gerhana bulan mulai terjadi, bulan purnama yang sebelumnya berwarna putih terang akan sedikit berwarna kemerahan di bagian atas kiri bulan dimulai sekitar pukul 23.27 WIB, fenomena ini ditandai sebagai awal terjadinya gerhana bulan sebahagian. Kemudian pada pukul 00.30 WIB bulan akan sepenuhnya berwarna merah, dan ini disebut sebagai gerhana bulan total.
“Gerhana bulan total ini akan berlangsung selama 1 jam 22 menit hingga pukul 01.52 WIB. Kemudian setelahnya cahaya kemerahan di bulan akan berangsur-angsur menghilang hingga nantinya bulan akan kembali purnama sempurna dengan warna putih terang pada pukul 02.56 WIB sebagai tanda berakhirnya gerhana bulan sebahagian, setelahnya gerhana bulan masih terjadi dalam bentuk gernaha bulan penumbra sampai pukul 03.55 WIB,” ujar Pakar Falakiyah Aceh itu.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. Azhari, M.Si. menyampaikan, gerhana bulan jangan dikaitkan dengan kematian, musibah atau hal-hal buruk lainnya karena gerhana bulan merupakan fenomena alam untuk menegaskan keagungan dan kebesaran Allah.
Azhari menghimbau agar masyarakat turut mensyiarkan ibadah shalat sunnah khusuf al-qamar (gerhana bulan) walaupun gerhana terjadi di tengah malam yang dilanjutkan dengan sedikit khutbah gerhana pada saat gerhana.
“Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Observatorium Pengamatan Astronomi Tgk. Chiek Kuta Karang akan memusatkan pengamatan di halaman Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Aceh dengan menggunakan 5 (lima) unit teleskop astronomi serta melaksanakan ibadah shalat khusuf di Mushalla Al-Ikhlas dalam Komplek Kantor Kanwil Kemenag,” ujar Azhari.
Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat dapat memantau proses terjadinya gerhana dengan cara melihat langsung ke arah bulan purnama, atau dapat menyaksikan secara live peristiwa gerhana bulan pada channel youtube ”Kemenag Aceh” atau Facebook ”KemenagAceh”.
[SP]