Seven Kobat Harap Seleksi Dirut PDAM dan BUMD Profesional dan Transparan

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah saat ini sedang membuka pendaftaran penerimaan Calon Direktur Pada PDAM Tirta Tawar dan PD. Pembangunan Tanoh Gayo Periode 2025 – 2030.

Pengumuman itu tertuang dalam Nomor: 500/1905/Eko/2025. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 07 – 14 Agustus 2025.

Wakil Ketua Komisi C DPRK Aceh Tengah, Seven Cebro Kobat, mengapresiasi proses seleksi yang telah dilakukan Pemkab, lantaran beberapa waktu lalu, usulan ini menyeruak di gedung dewan.

Menurut Politisi PAN ini, proses seleksi yang dilakukan Pemkab tersebut adalah momen genting yang harus dimanfaatkan untuk membawa perubahan nyata.

Ia menolak jika proses seleksi hanya dijadikan formalitas untuk meloloskan “orang dalam” atau “orang dekat”.

“Jangan pro terhadap tim sendiri yang tidak memenuhi syarat. Direktur PDAM atau Direktur PD Pembangunan Tanoh Gayo tidak boleh dijadikan jabatan hadiah. Ini soal layanan publik dan keuangan daerah,” kata Seven, Rabu 30 Juli 2025.

Ia menyoroti pentingnya memilih pemimpin yang punya integritas, kapasitas, dan profesional. Menurutnya, hanya dengan menempatkan orang yang tepat, persoalan kronis seperti krisis air bersih dan lemahnya kinerja BUMD bisa dituntaskan.

“Kalau masih itu-itu saja orangnya, itu-itu juga masalahnya. Seolah pengelolaan PDAM Tirta Tawar memang tak pernah becus. Sudah saatnya ditempatkan orang profesional di bidangnya, bukan tim, bukan keluarga, bukan orang dekat Bupati atau Wakil Bupati,” tambahnya.

Ia juga mengurai banyak nya masyarakat yang kecewa karena merasa diabaikan.

Harapan masyarakat katanya sederhana, air bersih mengalir dengan lancar, dan BUMD mampu menyumbang PAD, bukan justru menguras anggaran.

 

 

“Makanya proses seleksi ini harus benar-benar mengutamakan kompetensi daripada kedekatan politik. Bupati harus tegas memutus rantai bagi-bagi jabatan yang menggerogoti pelayanan publik,” ujarnya.

Lanjut nya lagi, Aceh Tengah saat ini butuh pembenahan, bukan pembiasaan.

“Ini harus dimulai dari keberanian memilih pemimpin yang tepat untuk duduk di kursi Direktur PDAM dan Direktur BUMD PD Pembangunan Tanoh Gayo, jika tidak itu itu saja masalah nya,” jelas Seven.

Ia juga menyebut, arus kritik tersebar luas di jagat media sosial, air bersih menjadi topik panas yang tak pernah padam.

Ironisnya, bukan karena kelebihannya, tetapi karena keluhannya. Keluhan dari pelanggan PDAM Tirta Tawar bahkan lebih deras dari air yang seharusnya mengucur dari keran rumah mereka.

“Kenapa dilempar ke Media Sosial, karena masyarakat sudah jenuh. Maka media sosial pun menjadi wadah pelarian, tempat mereka bersuara karena merasa tak lagi didengar,” katanya.

Atas dasar itu, ia ingin Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah mengubah pola rekrutmen yang mengabaikan kompetensi.

Ia menyebut bahwa salah satu akar dari buruknya layanan PDAM adalah karena penempatan orang-orang yang tidak memahami sektor air bersih, tidak punya kapasitas manajerial, dan tidak memiliki visi untuk membawa perubahan.

“Kalau yang duduk tidak tahu medan dan tidak paham masalah teknis, maka yang terjadi hanyalah pamer jabatan. Sementara rakyat masih menampung air hujan karena distribusi tidak merata. Begitu juga dengan BUMD, jangan lagi jadi beban daerah,” pungkas Seven.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.