TAKENGON-LintasGAYO.co : Presma Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, Asraf turut prihatin dengan Pendapatan Kabupaten Aceh Tengah terendah se-Aceh.
Menurut Asraf, presentasu realisasi pendapatan Aceh Tengah sampai dengan Juli 2025, hanya sebesar 23,86 persen. Dimana persentase itu merupakan terendah di seluruh Kabupateb/Kota di Aceh.
“Hal ini, diungkapkan Sekjen Kemendagri, di Musrembang RPJMA Aceh tahun 2025-2029 di Banda Aceh pada 9 Juli 2025 lalu,” terang Asraf.
Dikatakan, hal tersebut harus menjadi perhatian serius dari Pemkab Aceh Tengah, dimana daerag ini menjadi salah satu daerah yang cukup maju di sektor wisata dan pertanian.
“Saya mencermati apa yang disampaikan oleh Sekjen Kemendagri. Rendahnya realisasi pendapata Aceh Tengah dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah, rasio efektivitas PAD yang rendah, serta realisasi pendapatan yang jauh di bawah target yang ditetapkan,” sebut Asraf.
Dilain sisi, untuk realisasi Belanja Daerah, Aceh Tengah menempati urutan ke-18 dari 23 Kabupaten/Kota.
“Artinya belanja daerah Aceh Tengah sampai dengan Juli 2025 masih sangat kecil, padahal Pusat berharap dengan semakin besar belanja Pemkab akan semakin besar pula kegiatan perekonomian di daerah,” kata Asraf.
Asraf pun mempertanyakan, kenapa Aceh Tengah yang memiliki potensi yang luar biasa ini menjadi kabupaten terendah pendapatannya.
“Hal ini menjadi bukti, bahwa Pemkab Aceh Tengah gagal memanfaatkan potensi yang ada. Harusnya, Aceh Tengah menjadi daerah dengan penghasilan tertinggi,” katanya Asraf.
“Utamakan hal-hal penting guna memperbaiki sektor perekonomian, jangan tertidur dan hanya melakukan kegiatan seremonial yang dianggap hanya sebagai pencitraan semata,” tutup Asraf.
[Ril/Darmawan]