TAKENGON-LintasGAYO.co : Aktivis lingkungan dari Gayo Conservation, Abrar Syarif mengaku miris dengan oknum yang melakukan penebangan di kawasan hutan lindung, Bur Kelieten.
“Kalau kita lihat dari kejauhan, saat ini mungkin sudah ada 20 hingga 30 hektar yang dilakukan penebangan,” kata Abrar, Kamis 29 Mei 2025.
Disampaikan, Bur Kelieten memiliki peran yang cukup penting dalam ekosistem Danau Lut Tawar.
Terkait : Gayo Conservation Dukung Langkah Pemkab Bongkar Cangkul Padang di Danau Lut Tawar
Menurutnya, Bur Kelieten memiliki banyak arul (aliran sungai kecil) yang mengarah langsung ke Danau Lut Tawar.
“Alur itu mengalir ke persawahan dan ada juga yang melintas di air terjun Mengaya,” kata Abrar.
Ia pun mengaku prihatin, dengan aktivitas ilegal yang dilakukan, dengan menebang kawasan Bur Kelieten.
“Sudah cukup lama kita lihat ini dibiarkan, dan ini cukup mengkhawatirkan bagi keberlanjutan pelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati sebagaimana termaktub di Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990,” tegasnya.
Baca Juga : Luas Danau Lut Tawar Berkurang 2 Hektar Setiap Tahun, Akibat Penimbunan?
Alih fungsi lahan di Bur Kelieten kata Abrar lagi, selain berpotensi merusak ekosistem juga mengurangi suplai air ke danau, hal ini juga akan berdampak pada kebutuhan air bersih dan persawahan masyarakat.
“Kita berharap dari pihak terkait seperti KPH dan APH agar sesegera mungkin mengambil tindakan agar hal ini tidak berlanjut lagi dan berdampak pada banyak pihak,” tandasnya.
[Darmawan]