TAKENGON-LintasGAYO.co : Pegiat lingkungan, Abrar Syarif dari Gayo Conservation mendukung langkah Pemkab Aceh Tengah untuk menertibkan keberadaan Cangkul Padang dan Cangkul Dedem di Danau Lut Tawar.
Hal ini menurut Abrar, merupakan langkah tepat dalam mendukung kelestarian ekosistem Danau Lut Tawar dari kepunahan ikan endemik Depik di danau berpenghuni mitos Lembide tersebut.
“Kita sangat mendukung langkah Pemkab untuk membongkar, karena alat tangkap itu memang menggangu ekosistem di danau kebanggaan kita tersebut,” kata Abrar, Selasa 13 Mei 2025.
Baca Juga :
Tolak Cangkul Padang di Danau Lut Tawar Dibongkar, Pemilik : Pemkab Tak Manusiawi
Terkait adanya penolakan dari pemilik Cangkul Padang, hal tersebut sebuah kewajaran. Tinggal bagaimana Pemkab membangun komunikasi terhadap masyarakat terdampak.
“Alat tangkap tersebut, sebenarnya telah melanggar. Dan harus ditertibkan. Agar anak cucu kita kelak masih bisa melihat keindahan Danau Lut Tawar,” sebutnya.
Lebih jauh dikatakan, Cangkul Padang yang berperasi menurut data Pemkab ada sekitar 175 pemilik. Hal ini, berbanding jauh dari nelayan tradisional, yang banyak menggantungkan hidup di Danau tersebut.
Baca Juga :
Pemilik Mulai Bongkar Cangkul Padang di Danau Lut Tawar, Muchsin Hasan : Kita Apresiasi
“Jika kita melihat untung rugi, lebih banyak nelayan Danau Lut Tawar yang terdampak, dari beroperasinya Cangkul Padang dan Cangkul dedem itu. Mereka (nelayan konvensional) kini mengeluh, hasil tangkapnnya jauh menurun, artinya populasi ikan disana sudah sangat mengkhawatirkan,” demikian Abrar Syarif.
[Darmawan]