(Catatan untuk Pelajar di Era Kecerdasan Buatan)
Oleh : Vera Hastuti, M. Pd
Perkembangan teknologi semakin melaju pesat, khususnya kecerdasan buatan (AI). Sistem kecerdasan ini mulai menggantikan banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia.
Kecerdasan buatan (AI) mampu memproses data dalam sekejap hingga bisa menggantikan banyak pekerjaan manusia, seperti berpikir, belajar, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah.
Hal ini bermakna dunia kini semakin didominasi oleh inovasi teknologi.
Perubahan ini tentunya menciptakan peluang sekaligus tantangan baru dan mempengaruhi cara manusia bekerja bekerja, berinteraksi, dan bahkan berpikir.
Bagi generasi muda, terutama mereka yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia yang terus berkembang.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh para pelajar yang akan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi, agar tetap relevan dan dapat bersaing di dunia yang semakin dikuasai oleh teknologi:
1. Fokus pada Pengembangan Soft Skills yang Tidak Dapat Digantikan oleh Mesin.
Meski teknologi, dapat melakukan banyak hal dengan sangat cepat dan akurat, ada satu hal yang tidak bisa digantikan oleh mesin. Yaitu, kemampuan untuk merasakan dan berhubungan dengan orang lain.
Teknologi seperti AI belum dapat memahami emosi, empati, atau membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
Oleh karena itu, sebagai pelajar yang akan melanjutkan kuliah, kita perlu memfokuskan diri pada pengembangan soft skills yang tidak mungkin digantikan oleh teknologi.
Beberapa soft skills yang perlu diasah adalah empati, komunikasi interpersonal, kreativitas dan pemikiran kritis. Pelajar bisa mengembangkan kemampuan berpikir di luar kebiasaan, menciptakan solusi baru yang inovatif, serta mengembangkan ide-ide baru.
Kepemimpinan yang bijak dan visioner. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan dan mengasah kemampuan-kemampuan ini akan membantu pelajar tetap relevan dan menjadi pribadi yang tak tergantikan oleh teknologi.
2. Menguasai Teknologi dan Keterampilan yang Berkaitan dengan AI
Salah satu cara terbaik untuk tetap relevan di dunia yang didominasi AI adalah dengan mempelajari teknologi itu sendiri. Jika kita mampu beradaptasi dan bekerja bersama AI, kita akan memiliki peran yang sangat besar dalam dunia kerja.
Oleh karena itu, sebagai pelajar yang akan melanjutkan kuliah, fokuslah untuk menguasai keterampilan teknis yang berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan AI.
3. Pembelajaran Sepanjang Hayat
Pembelajaran sepanjang hayat menjadi lebih hal penting di dunia kerja yang terus berubah. Teknologi akan terus berkembang membuat pelajar harus selalu siap untuk mempelajari hal baru.
Saat melanjutkan kuliah, perlu memilih jurusan atau program studi yang tidak hanya memberi pengetahuan dasar, tetapi juga keterampilan yang dapat diterapkan dalam dunia yang terus berkembang.
Sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) adalah contoh bidang yang akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, dan memberikan banyak peluang karier di masa depan.
4. Menciptakan Nilai yang Lebih Besar di Luar Dunia Kerja Formal
Di era digital saat ini, kecerdasan buatan (AI) mulai menggantikan banyak pekerjaan yang bersifat rutin dan teknis. Tapi bukan berarti manusia jadi tidak berguna, justru kita punya kesempatan untuk berkarya di luar pekerjaan formal.
Dengan waktu luang yang lebih banyak, kita bisa ikut membangun komunitas, membantu sesama lewat kegiatan sosial, menyalurkan hobi seperti seni dan musik, atau belajar hal baru untuk pengembangan diri.
Sekarang, produktivitas tidak hanya soal bekerja dan menghasilkan uang, tapi juga tentang memberi manfaat dan makna bagi orang lain dan diri sendiri.
5. Mengawal Etika dan Tanggung Jawab dalam Penggunaan Teknologi
Sebagai generasi penerus, pelajar punya tanggung jawab besar untuk memastikan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), berkembang dengan cara yang baik dan adil.
AI tidak punya hati nurani seperti manusia, jadi manusialah yang harus mengarahkannya agar tidak disalahgunakan atau merugikan orang lain.
Sebagai generasi penerus, pelajar bisa ikut mengawasi bagaimana teknologi digunakan, memastikan semua orang punya kesempatan yang sama untuk mengaksesnya, dan membela mereka yang suaranya sering diabaikan.
Dengan begitu, kemajuan teknologi bisa benar-benar bermanfaat untuk semua, bukan hanya untuk segelintir orang saja.
Masa Depan Ada di Tangan diri sendiri. Jika kecerdasan buatan mendominasi dunia kerja, maka pelajar harus menjadi pengarah masa depan bukan malah menjadi korban teknologi.
Sebagai pelajar yang akan melanjutkan kuliah, ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang tepat.
Dunia yang didominasi oleh teknologi membutuhkan pelajar yang siap untuk beradaptasi, belajar terus-menerus, dan menciptakan solusi yang bermakna.
Jangan takut terhadap kecerdasan buatan, tapi sambutlah dengan antusiasme untuk beradaptasi, berkembang, dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.
*Penulis adalah Guru SMAN 1 Takengon.