BPBD Aceh Tengah Kerahkan Alat Berat ke Lokasi Longsor Linge

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : BPBD Aceh Tengah telah mengerahkan alat berat ke lokasi longsor di Kute Reje dan Delung Sekinel, Kecamatan Linge, Aceh Tengah.

“Benar, tadi pagi alat berat sudah meluncur ke lokasi, saat ini mungkin masih dalam perjalanan karena jarak tempuh yang jauh,” kata Kalalsa BPBD Aceh Tengah, Andalika, Minggu 6 April 2025.

Andalika rencana pengerahan alat berat sebenarnya sudah dijadwalkan sejak 3 April 2025. Namun, terkendala ketiadaan operator dan sopir alat berat karena libur lebaran.

“Ini kondisi real, tidak ada kita buat-buat. Pemilik alat excavator dan trado tidak ada yang siap operator dan supir,” katanya.

“Tapi tadi malam sudah ada yang bersedia, dan langsung tadi pagi alat berat kita mobilisasi. InsyaAllah, hari ini sudah sampai di lokasi,” ujar Andalika.

Sebelumnya, Kalaksa BPBD Aceh Tengah, Andalika menerangkan, pihaknya bukan tidak menurunkan alat berat ke lokasi longsor Kute Reje, Linge.

Terkait :

Disampaikan, pihaknya memahami keluhan warga yang ingin akses jalan tersebut cepat bisa ditangani. “Kita paham, dan wajar masyarakat meminta penanganan segera,” kata Andalika.

Menurut Andalika, longsor yang menutup badan jalan tersebut terjadi pada 2 April 2025 lalu. Dan pihaknya, sudah berkoordinasi dengan Forkopimcam.

“Saat itu, Forkopimcam turun ke lokasi, dan mengabarkan bahwa trado pengangkut alat berat tidak bisa lewat di jembatan yang mengarah kesana,” kata Andalika.

Jarak tempuh yang mencapai 95 KM ke lokasi dari pusat Kabupaten, mengharuskan mobilisasi alat menggunakan trado.

“Jadi, kita tidak bisa menurunkan alat berat yang menggunakan ban karet kesana. Karena sama saja tidak bisa lewat, harus excavator,” katanya.

“Dan excavator harus diangkut dengan trado. Hanya saja, trado yang akan mengangkut alat berat, harus kita gunakan jasa pihak ketiga, dan saat ini tidak tersedia supir, karena mereka semua pada mudik lebaran,” jelas Andalika.

Tak kehabisan cara, pihaknya terus berkoordinasi dengan Forkopimcam dan aparat desa setempat. Saat itu, kata Andalika disepakati melakukan gotong royong, untuk membuka akses roda dua terlebih dahulu.

“Semua biaya gotong royong ditanggung BPBD, agar masyarakat bisa melintas meski hanya menggunakan roda dua dulu, sebelum penanganan dilakukan dengan alat berat,” ujarnya.

Informasi dari Camat kata Andalika lagi, jalur tersebut juga sebelumnya sudah bisa dilintasi oleh kenderaan roda dua. Hanya saja longsor susulan kembali terjadi dan menutup akses jalan.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.