REDELONG-LintasGAYO.co : Dengan ratusan hingga ribuan transaksi peminjaman buku perbulan, Umah Baca Telege Ilmu, Bener Meriah, membutuhkan pasokan buku-buku bacaan berkualitas yang baru.
Selain karena kehabisan stok bahan bacaan bagi warga umah baca yang rutin hadir, buku-buku lama banyak yang sudah rusak karena terlalu sering dibaca.
Oleh karenanya, Umah Baca Telege Ilmu mengadakan bazzar preloved untuk menggalang dana pembelian buku baru sejak bulan Februari hingga Maret 2025, bertempat di basecamp Umah Baca Telege Ilmu, Kampung Uning Bersah, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.
Demikian kata Indah Mayasary, Koordinator Umah Baca Telege Ilmu, Kamis 3 April 2025.
Dikatakan, pakaian preloved tersebut berasal dari donasi Sahabat Umah Baca yang tersebar di banyak daerah.
“Selama dua bulan tersebut ada ratusan hingga seribuan pieces preloved yang berhasil disalurkan oleh relawan, baik dijual dengan harga murah atau dibagikan gratis dengan infak seikhlasnya atau juga diantar langsung kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” katanya.
Adapun pembeli dan penerima berasal dari kampung dan kecamatan sekitar dan ada juga yang berasal dari Kabupaten Aceh Tengah.
“Selain sebagai sumber dana pembelian buku baru, penjualan pakaian preloved juga merupakan wujud dari gerakan CELALA (Cegah, Pilah, Olah) yang diusung oleh Umah Baca Telege Ilmu,” sebut Indah.
“Dengan mengalirkan barang-barang yang masih layak digunakan, berarti kita telah berupaya memperpanjang usia barang dan mencegah (menunda) munculnya sampah tekstil yang sangat mungkin terjadi jika barang tidak dialirkan dari pemilik awalnya,” ujarnya.
Katanya lagi, pemilihan dilakukan untuk memilih pakaian yang masih layak dan yang tidak layak pakai. Pada pakaian yang sudah tidak layak, relawan sedapatnya melakukan pengolahan dengan permak dan modifikasi.
Setelah dipermak, pakaian seperti koko, mukena, dan lainya dicuci, diberi pengharum dan disetrika untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan seperti ODGJ, duda, janda.
Adapun mukena disalurkan ke mushala umum dan mushala sekolah. Sementara hasil modifikasi berupa baju anak, celemek dan serbet, digunakan sendiri oleh relawan.
“Namun ternyata selain sebagai sumber dana pembelian buku dan gerakan CELALA, yang paling membahagiakan adalah melihat senyuman orang-orang yang sangat terbantu dengan adanya bazar preloved tersebut,” sebutnta.
“Selama tiga hari lebaran ini, ada rasa haru saat melihat banyak pakaian preloved yang dijual dan disalurkan, digunakan sebagai pakaian lebaran oleh masyarakat. Fakta ini membuktikan bahwa barang-barang preloved, memang masih sangat layak pakai,” tambahnya.
Iapun menyampaikan rasa terima kasih kepada sahabat Umah Baca yang telah mendonasikan pakaian terbaiknya untuk disalurkan sebagai sumber dana pembelian buku bacaan baru.
“Begitupun kepada para pembeli, karena dengan membeli, berarti kita telah membantu melestarikan bumi dan berperan dalam ikhtiar mendidik generasi dengan buku bacaan berkualitas,” ujarnya.
“Semoga bazar proleved ini bukan sekedar program, tapi dapat berkembang menjadi budaya di masyarakat untuk menggunakan barang hingga usang dan habis kebermanfaatannya, atau mengalirkan barang kepada orang lain sehingga masa pakainya bisa maksimal,” tandasĀ Indah Mayasary.
[SP]