Energi Positif Puasa Ramadhan Pemicu Ibadah-Ibadah Lain

oleh

Oleh: Mahbub Fauzie*

Ada pertanyaan yang cukup menggelitik namun layak untuk direnungkan: Ada orang Islam yang berpuasa ramadhan, tapi tidak shalat. Itu bagaimana?

Seringkali pertanyaan itu muncul dan perlu dihadirkan jawabannya, karena shalat merupakan salah satu rukun Islam yang sangat penting, bahkan lebih utama daripada puasa.

Jika seseorang menjalankan puasa tapi meninggalkan shalat, itu ibarat membangun rumah tapi mengabaikan fondasinya.

Shalat adalah kewajiban harian yang langsung diperintahkan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan menjadi cara utama untuk menjaga hubungan seorang hamba dengan Tuhannya. Tanpa shalat, ibadah lain, seperti puasa, bisa kehilangan maknanya secara spiritual.

Puasa tanpa shalat ibarat menjalankan satu kewajiban tapi mengabaikan kewajiban lain yang lebih mendasar. Rasulullah bersabda: “Perjanjian antara kami dan mereka adalah Shalat. Barangsiapa meninggalkannya, maka ia telah kafir.” (HR. Tirmidzi dan An-Nasa’i)

Shalat adalah fondasi yang menjaga keimanan seseorang, sedangkan puasa adalah bentuk pelatihan spiritual dan fisik untuk meningkatkan ketakwaan. Jika shalat ditinggalkan, maka tujuan puasa, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi pribadi yang lebih bertakwa, menjadi kurang sempurna.

Puasa Memicu Ibadah yang Lain

Puasa ramadhan adalah satu di antara kewajiban orang Islam yang beriman dan merupakan rukun Islam. Ibadah puasa ini merupakan motivasi dalam melaksanakan ibadah-ibadah lainnya.

Sebagai ibadah yang menuntut pengendalian diri dan keikhlasan, puasa diharapkan dapat memberikan dampak spiritual yang dapat memengaruhi kehidupan beragama secara keseluruhan.

Seseorang yang berpuasa dengan mengharap ridha Allah Swt, energi positifnya akan semakin berkualitas shalatnya, semakin dekat dengan Al-Qur’an, semakin suka bersedekah, semakin banyak berzikir dan berdoa, semakin rajin melakukan ibadah sunnah, semakin baik akhlaknya dan semakin taat kepada Allah Swt.

Dampak spiritual dari orang-orang yang berpuasa dengan baik dan benar serta tulus dan Ikhlas, setidaknya akan memicu semangat ibadah-ibadah yang lain, yaitu:

Pertama, seorang Muslim dan umat Islam yang berpuasa, maka akan meningkatkan kualitas shalatnya. Dengan berpuasa, akan lebih rajin dan khusuk dalam mendirikan shalat.

Kedua, bulan Ramadan identik dengan bulan Al-Qur’an. Disinilah puasa akan memotivasi umat Islam untuk lebih sering membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an sebagai bentuk ibadah tambahan yang mendekatkan diri kepada Allah.

Ketiga, puasa juga akan mengingatkan kita pada penderitaan orang-orang yang kehidupannya susah dan kurang beruntung. Hal ini mendorong seseorang untuk lebih peduli dan memperbanyak sedekah sebagai bentuk syukur dan ibadah sosial.

Ketiga, dalam keadaan berpuasa, seorang Muslim akan merasa lebih dekat dengan Allah. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak dzikir dan doa, terutama karena doa orang yang berpuasa sangat dianjurkan dan dijanjikan akan dikabulkan.

Keempat,puasa, terutama di bulan Ramadan, mendorong umat Islam untuk menjalankan ibadah malam seperti salat tarawih dan tahajud. Kebiasaan ini bisa terus dipertahankan setelah Ramadan sebagai bentuk ketaatan yang konsisten.

Kelima, puasa tidak sekadar hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perbuatan buruk. Kesadaran ini dapat memotivasi seseorang untuk menjaga akhlak, berbicara baik, dan menjauhi hal-hal yang diharamkan Allah.

Keenam, dengan memahami bahwa puasa adalah latihan ketaatan, seseorang terdorong untuk menguatkan komitmennya dalam melaksanakan ibadah-ibadah lainnya, seperti menjaga wudhu, berbuat baik kepada orang tua, dan aktif dalam kegiatan keagamaan.

Puasa tidak hanya menjadi ibadah yang berdiri sendiri, tetapi juga menjadi pemicu untuk menyempurnakan ibadah-ibadah lain.

Dengan niat yang tulus ikhlas dan pemahaman yang mendalam, puasa dapat menjadi sumber energi spiritual yang mendorong kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah melalui berbagai bentuk ibadah.

Wallahu a’lam bish shawwab.

*Penghulu Ahli Madya & Kepala KUA Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.