TAKENGON-LintasGAYO.co : Dua warga dari masing – masing kampung atau desa di Kabupaten Aceh Tengah mengikuti pelatihan life skill yang diselenggarakan di Hotel Parkside Takengon, kabupaten setempat.
Anggaran kegiatan ini sangat fantastis, diperkirakan dapat menelan anggaran mencapai Rp 7,3 miliar lebih. Masing – masing peserta dibebankan biaya Rp 12,5 juta bersumber dari dana desa.
“Dua peserta dari masing – masing desa wajib mengikuti kegiatan tersebut. Jika ditotalkan ada 590 peserta dari 295 desa yang ada di Aceh Tengah. Maka total biaya yang dikeluarkan Rp 7,3 miliar lebih,” ungkap sumber yang enggan disebut namanya, Kamis, 27 Februari 2025.
Kata dia, kegiatan pelatihan tersebut berlangsung selama 5 hari yang diselenggarakan oleh pihak ketiga yakni Lembaga Edukasi Training Center Indonesia (ETCI).
“Pembukaannya tanggal 24 kemarin bg, sampai 28 Februari 2025. Kegiatannya secara bertahap. Kemungkinan semua ikut, karena ada perintah dari seseorang, saya enggak tau juga siapa seseorang itu,” ujar sumber yang merupakan salah satu aparatur desa di Aceh Tengah itu.
Sementara itu, berdasarkan surat undangan dari Lembaga ETCI yang dihimpun, jenis pelatihan keterampilan yang dilaksanakan seperti barista, menjahit, service handphone dan budidaya ikan.
Dalam surat itu juga tertulis, untuk biaya pelatihan dapat ditransfer melalui Bank Aceh Syariah atas nama Lembaga Pelatihan Kerja ETCI Deli Serdang. Sasaran peserta pelatihan yaitu masyarakat atau pemuda – pemudi kampung.
Camat Kebayakan, Aceh Tengah, Nashrin saat dikonfirmasi membenarkan adanya kegiatan pelatihan life skill masyarakat kampung di Parkside Petro Gayo Hotel Takengon.
“Benar, warga dari Kecamatan Kebayakan juga ada ikut. Namun saya tidak mengetahui berjumlah pesertanya. Berlangsungnya kegiatan ini penyelenggara dengan reje (kepala kampung),” kata Nashrin.
Sementara Nashrin mengaku tidak pernah memerintahkan agar para reje mengirimkan dua peserta untuk mengikuti pelatihan life skill di Hotel Parkside.
“Tidak ada saya perintahkan, karena ini adalah kesepakatan mereka. Namun kalau untuk kegiatan pelatihan pemberdayaan ada saya perintahkan, tapi saya tidak tau bersama siapa mereka mengikuti pelatihan,” ujarnya.
Selain itu, soal pencairan dana desa, pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi sebagai syarat pencairan. Namun, kata dia, apakah kegiatan di Hotel Parkside diambil dari dana ketahanan pangan atau lainnya.
“Artinya ada biaya yang dapat diambil baik itu dari dana ketahanan pangan, dana peningkatan aparatur atau lain – lain. Itu terserah sama reje nya, tapi nanti dapat kita lihat ya?,” sebut Nashrin.
[Red]