TAKENGON-LintasGAYO.co : Pihak RSUD Datu Beru Takengon, memberikan klarifikasinya terkait beredarnya sebuah video.
Video tersebut, diunggah di platform fecebook, yang menerangkan seorang ibu marah-marah dan membawa anaknya yang tengah sakit, keluar dari RSUD Datu Beru.
Sambil merekam, ibu tersebut yang diduga tak puas dengan pelayanan rumah sakit Datu Beru, lantaran perawat yang berjaga pada saat itu, tak kunjung mengganti infus anaknya yang tengah terbaring sakit.
Atas beredarnya video tersebut, pihak RSUD Datu Beru memberikan klarifikasinya. Direktur RSU Datu Beru melalui Humasnya, Himawan akrab disapa Wawan mengatakan, kejadian itu terjadi pada Sabtu 15 Februari 2025 lalu.
“Dimana saat itu, ada seorang anak berusia 3 tahun masuk pada tengah malam pukul 02.00 Wib, dengan keluhan demam naik turun selama 6 hari, disertai dengan batuk dan ruam,” kata Wawan menjelaskan kronologi kejadian itu, Jum’at 21 Februari 2025.
Kemudian kata dia, pada pagi harinya sekira pukul 10.00 Wib, orang tua pasien mendatangi perawat meminta untuk mengganti infus.
“Namun, petugas menyarankan agar anaknya dibawa ke ruang tindakan. Setelah ditunggu tapi tidak datang,” terang Wawan.
Orang tua pasien, kata Wawan lagi, kemudian meminta mengganti infus saat visit dokter spesialis anak. Namun, perawat menyarankan agar dilakukan setelah visit dokter, dan pergantian infus dilakukan di ruang tindakan.
“Namun, pasien tidak kunjung datang ke ruang tindakan,” terangnya.
Kemudian katanya lagi, saat visit dokter selanjutnya, orang tua pasien kembali meminta untuk mengganti infus.
“Petugas kata dia, terus memberikan edukasi, bahwa pemasangan infus dilakukan diruang tindakan, dan setelah tidak datang, akhirnya petugas mendatangi langsung pasien,” ujarnya.
“Pada saat petugas mendatangi pasien, orang tua pasien mengatakan sebentar lagi saja, karena anaknya sedang diberi susu dan tidur,” tambahnya.
Lebih jauh dikatakan, pada pukul 14.30 Wib, ada pasien kejang di kamar perawatan lain. Perawat kata dia, pada saat itu fokus menangani pasien itu, dengan berkoordinasi dengan dokter.
“Pada saat yang sama, orang tua pasien tadi meminta kembali dipasangkan infus. Namun, sebelum petugas memasang itu, orang pasien sudah panik dan marah-marah, sambil membawa anaknya pulang tanpa izin dari rumah sakit,” katanya.
Orang tua pasien, mengatakan petugas tidak meghiraukan anaknya. Padahal kata Wawan, petugas tengah berkoordinasi dengan dokter untuk penanganan pasien yang kejang di kamar perawatan lain.
“Begitu, kronologisnya. Hingga video tersebut kini disebar ke media sosial,” demikian Wawan.
Terkait : Ibu yang Bawa Anaknya Pulang Gegara Infus Bantah Klarifikasi RSUD Datu Beru
[Darmawan]