Jangan Ada Dusta dalam Rumah Tangga

oleh
Mahbub Fauzie

Oleh: Mahbub Fauzie*

Satu di antara akhlak tercela adalah berdusta. Orang yang suka berdusta sangat merusak tatanan kehidupan, baik dalam dimensi habluminnas maupun habluminallah.

Allah Swt sangat mengutuk orang yang suka berdusta. Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta, (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan yang lalai. [QS. Adz-Dzâriyat: 10-11]

Dalam hadits disebutkan: Dari ‘Abdullah, dia berkata: Rasulallâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Kalian wajib jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga. Jika seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur. Dan jauhilah kedustaan, karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Jika seseorang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Muslim)

Kebiasaan berdusta sangat berbahaya dalam pergaulan kehidupan social manusia, baik kehidupan di masyarakat maupun di dalam rumah tangga. Seseorang yang sudah ketahuan sekali berdusta, sulit untuk dipercaya.

Di lingkungan Masyarakat, di lingkungan kerja maupun di lingkungan keluarga atau rumah tangga.

Semisal seorang suami pernah berdusta kepada pasangannya yakni kepada istri, atau sebaliknya, maka hal tersebut sulit untuk bisa mengembalikan kepercayaan pasangannya.

Dusta dalam rumah tangga dapat menimbulkan dampak yang sangat merusak, baik pada hubungan pasangan maupun pada anggota keluarga lainnya.
Dusta dipastikan dapat menghilangkan rasa kepercayaan.

Kepercayaan dalam ikatan pernikahan merupakan dasar utama untuk menjadi tumpuan kokohnya bangunan rumah tangga.

Sekali kebohongan terungkap, sulit untuk membangun kembali kepercayaan yang telah hancur lebur. Begitu dahsyatnya bahaya dusta.

Rusaknya komunikasi akibat dusta kerap kali terjadi. Dusta sering kali menyebabkan pasangan menjadi lebih tertutup dan enggan berbicara secara jujur.

Akibatnya, komunikasi yang sehat penuh keakraban tidak bisa tercapai. Bahayanya lagi, akibat yang kemudian muncul adalah saling cuek dan acuh tak acuh, hubungan menjadi dingin dan hambar.

Kedustaan bisa menghancurkan cinta dan kasih sayang. Bahkan konflik rumah tangga juga tidak jarang terjadi akibat dusta yang terungkap dan menjadi pemicu pertengkaran besar antara pasangan suami dan istri, yang jika tidak diatasi, dapat berujung pada perpecahan.

Jika tidak termediasi dengan baik, bahtera rumah tangga bisa hancur berantakan.

Pasangan yang sering berdusta bisa membuat pasangannya merasa tidak aman, cemas, atau terus-menerus curiga.

Hubungan dalam rumah tangga pun menjadi tidak harmonis, jauh dari kebahagiaan dan keterntaraman.

Jika anak-anak selalu melihat langsung ketidakharmonisan akibat dusta, mereka dapat tumbuh dengan pola pikir negatif tentang hubungan, dan berefek pada kehidupan anak-anak di masa depan.

Karena itu, agar rumah tangga Bahagia, hindarilah berdusta. Jangan ada dusta dlam rumah tangga! Hindarilah dusta dan junjunglah tinggi kejujuran agar keharmonisan rumah tangga terjaga.

Jika ada masalah, sebaiknya diselesaikan dengan komunikasi terbuka dan saling pengertian, jangan saling menutupi dan bersandiwara, apalagi saling dusta!

Bangun komunikasi dalam rumah tangga dengan kejujuran, ketulusan, keterbukaan dan keikhlasan. Masalah yang muncul dalam rumah tangga, rembuklah dengan saling memahami pendapat dan pandangan pasangannya.

Hargai perbedaan pendapat dan carilah titik temu solusi dengan menjauhkan ego diri masing-masing.

Kejujuran adalah fondasi utama dalam rumah tangga. Tanpa kejujuran, hubungan bisa rapuh dan kehilangan kepercayaan.

Ketika pasangan saling terbuka, komunikasi menjadi lebih sehat, dan masalah dapat diatasi bersama-sama. Dengan begitu, rumah tangga akan menjadi tempat yang penuh cinta, saling pengertian, dan kedamaian. Bangunlah kepercayaan dan saling setia dalam rumah tangga dengan menghindari dusta!

*Penghulu Ahli Madya & Kepala KUA Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.