TAKENGON-LintasGAYO.co : Dalam upaya meningkatkan pemahaman demokrasi di kalangan generasi siswa SMAN 8 Takengon Unggul mengundang KIP Aceh Tengah.
Kepala SMAN 8 Takengon Unggul, Syafrudin mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema Suara Demokrasi, dan judul Suaramu Menentukan Masa Depan Kita.
“Rangkaian kegiatan P5 ini dilaksanakan sejak 11 – 16 November 2024 di SMAN 8 Takengon Unggul,” katanya.
Lebih jauh dikatakan, tujuan projek ini adalah membentuk peserta didik yang memiliki keberanian untuk menyuarakan pendapat dengan didukung oleh kemampuan mendengarkan yang baik, sehingga rasa empati terhadap apa yang ia dengarkan dari lawan bicaranya dapat tumbuh secara alami.
“Selain itu, projek ini juga bertujuan untuk melatih peserta didik dalam berpikir kritis, mengolah hasil penalarannya sendiri sesuai dengan apa yang ia temukan, dan memaknai nilai-nilai demokrasi yang ada di lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
Pada saat peserta didik belajar memahami kondisi lingkungan sekitar, kata Syafrudin lagi, diharapkan tumbuh rasa peduli dalam sirinya untuk melakukan sesuatu bagi lingkungannya dengan menghasilkan gagasan atau solusi yang kreatif dari permasalahan yang diahadapi.
Sementara itu, materi disampaikan oleh Komisioner KIP Aceh Tengah, Wen Yusri Rahman.
Wyra begitu ia akrab disapa, dalam pemaparannta menyampailan pentingnya pemahaman terhadap proses demokrasi sejak dini.
“Demokrasi adalah hak dan tanggung jawab setiap warga negara, dan pemilihan ketua OSIS menjadi salah satu sarana bagi generasi muda untuk memahami nilai-nilai tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan pemilihan Ketua OSIS di sekolah adalah langkah kecil, namun signifikan dalam membangun kesadaran politik dan demokrasi di masa depan. Beliau menekankan pentingnya mulai berorganisasi mulai dari SMA, bahkan sampai kuliah.
“Karena dengan berorganisasi salah satunya menempa diri berjejaring dan melatih keterampilan berbicara di depan umum (public speaking). Keterampilan ini perlu dimiliki terutama dalam kaitannya dengan pencalonan diri sebagai ketua OSIS, bahkan pilihan pekerjaan di masa depan,” katanya.
Ia menjelaskan peran KIP dan Panwaslih di Aceh dalam penyelenggaraan Pemilu, berdasarkan UU dan Qanun.
Beliau juga menjelaskan bahwa anggota KIP dipilih oleh DPRA di tingkat Provinsi dan DPRK di Tingkat Kabupaten, termasuk jumlah anggotanya dan masa kerjanya.
Iapun memberikan beberapa tips kepada para siswa dalam memilih pemimpin yang baik, baik dalam pemilihan Ketua OSIS maupun pemilihan lainnya.
Menurutnya pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki visi yang jelas, jujur dan mampu menginspirasi perubahan.
“Pilihlah calon yang memiliki visi untuk kebaikan bersama, bukan hanya sekedar populer. Pemimpin yang baik adalah orang yang menyatukan, mendengarkan, dan berani mengambil tanggung jawab untuk kesejahteraan banyak orang,” tandasnya.
[Ril]