Soal Defisit ini Jawaban Lengkap 5 Calon Pemimpin Aceh Tengah, Mana yang Paling Berkelas?

oleh
Debat Calon Pemimpin Aceh Tengah. (Darmawan)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Pelaksanaan bedat calon bupati dan wakil bupati Aceh Tengah berlangsung seru, Selasa 12 November 2024.

Salah satu pertanyaan yang dilontarkan panelis adalah terkait defisit Aceh Tengah.

Pembawa acara membakan pertanyaan, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK, defisit riil anggaran Pemkab Aceh Tengah tahun 2022 sebesar Rp. 119,4 Milyar, dan tahun 2023 sebesar Rp. 85,89 Milyar, jika anda terpilih langkah konkrit apa yang anda lakukan untuk menyelesaikan defisit ini?

Pertanyaan tersebut dilontarkan kepada pasangan nomor urut 5, Haili Yoga-Muchsin Hasan yang kemudian ditanggapi paslon lainnya.

Haili Yoga menjawab “langkah pertama kita akan membuat skala prioritas, yang kedua meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya.

“Yang ketiga, kita harus melakukan tufoksi sesuai dengan ketentuan dari seluruh masyarakat. Artinya sering kali yang dibutuhkan oleh OPD itu tidak kita laksanakan, program prioritas itu yang harus kita lakukan,” tambahnya.

“Kemudian kita harus bisa menentukan pelayanan dasar itu yang menjadi utama, karena anggaran kita terbatas,” timpalnya.

“Yang selanjutnya adalah, kita harus juga berkalaborasi dengan beberapa partai politik, untuk mencari anggaran dari pusat dan provinsi,” ungkapnya.

“Yang ke selanjutnya adalah, kalau kami nanti terpilih adalah kami ingin menyamakan persepsi bahwab seluruh anggaran itu harus dikelola dengan baik, agar nanti kita tahu kebutuhan dari pada masing-masing desa atau kebutuhan dari masing-masing kecamatan dan OPD,” ujarnya.

Lalu Muchsin Hasan menambahkan, kemudian efesiensi adalah suatu hal yang wajib kita laksanakan dalam rangka mengurangi defisit anggaran.

“Bahwa tahun ini juga merupakan tahun transpormasi yang harus kita laksanakan adalah salah satunya adalah meningkatkan pendapatan daerah dengan menggali semua objek-objek pajak yang normatif, sehingga tujuannya tidak ada lain adalah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, dan dapat mengimbangi defisit anggaran yang telah terlaksana di Aceh Tengah,” tandas Muchsin Hasan.

Kemudian Paslon nomor urut 1, Bardan Sahidi-Karimansyah menanggapi pertanyaan tersebut.

Bardan Sahidi mengatakan, akar masalah dari penyebab defisit itu adalah belanja yang tidak rasional.

“Sehingga warisan defisit itu dari tahun ke tahun. Defisit yang diwariskan itu menjadi beban pemerintahan berikutnya,” tegasnya.

“Yang pertama bisa dilakukan adalah dengan skala prioritas. Tetapkan skala prioritas untuk belanja-belanja penting,” tegas Bardan.

“Yang berikutnya adalah, afirmasi untuk pendekatan sumber yang bersumber dari Otsus Aceh. Sebagai mantan anggota Badan Anggaran DPR Aceh, Kabupaten Aceh Tengah itu aneh, ada yang menolak dana Otsus ditandai dengan surat. Ini menjadi penting untuk disampaikan,” katanya.

“Surplus dan defisit dalam struktur neraca keuangan daerah, ini sesuatu yang biasa. Kalau surplus kemana dibelanjakan, kalau defisit dari mana sumber pembiayaannya. Ini saja,” tandas Bardan Sahidi.

Selanjutnya paslon nomor urut 2, Irmansyah-Azza Apri Saufa yang memberikan tanggapannya.

“Baik terima kasih sebelum pak Irmansyah menyempurnakan, inilah yang menjadi kekhawatiran saya dan kegelisahan semua kami generasi muda bahwa semua stake holder yang ada di daerah jangan sampai menjadi ogoh-ogoh di depan yang dikendalikan dibelakang yang dititipkan banyak sekali kepentingan-kepentingan,” tegas Azza Apri Saufa.

“Sehingga tidak hanya kepentingan seperti yang disampaikan bang Bardan tadi, mungkin pembelanjaan yang tidak rasional tapi akibat banyak sekali tendeng aling-tendeng aling ini, makanya diganggu semuanya koreksi-koreksi keuangan kita,” tambahnya.

“Kira-kira 14 sektor unggulan yang telah kami, pikirkan dengan pak Irmansyah itu semuanya sehat. Maka InsyaAllah, semua berfikir industri tidak hanya melulu berorientasi pada minta uang ke pusat, minta uang ke pusat, pikirkan industrinya gimana kira-kira begitu,” timpal Azza.

Irmansyah menambahkan “Sumber-sumber lain kita lagi, tadi dari pusat, dari internasional, dari CSR. Jadi tanoh Gayo berjamaah bisa melengkapi, sama-sama kita bertanggung jawab menyelesaikan dari semua permasalahan di Aceh Tengah ini.”

Lalu gikiran paslon nomor urut 3, Shabela Abubakar-Eka Saputra memberikan tanggapannya.

Eka Saputra yang menjawab pertanyaan itu pertama mengatakan, defisit Aceh Tengah muncul pada saat pandemi global.

“Sehingga anggaran terjadi recofusing dibalikkan ke pusat untuk membiayai. Tapi inilah, kebanggaan kita Sede seperti yang bapak sampaikan, defisit itu bukan hal-hal yang dilanggar, tapi defisit itu salah satu untuk membangun daerah,” tegas Eka.

“Langkahnya adalah, dengan situasi seperti yang disampaikan peningkatan PAD, mengurangi pengeluaran dengan rasionalisasikan. Nah apa yang tidak ada itu yang akan kita cari dimana ada sumber pendapatan lainnya, mulai dari ke provinsi sampai ke pusat dan kementerian,” kata Eka.

“Dan jangan dikatakan ini warisan ya, ini berarti saudara menghina Jokowi berarti menghina pemerintah pusat,” kata Shabela menambahkan.

Terakhir, Paslon nomor urut 4, Alaidin Abu Abbas-Anda Suhada menanggapi penyataan tersebut.

“Sebenarnya, ini cukup lucu, ini penyakit pejabat lama yang harus kami benarkan,” tegas Anda Suhadi menanggapinya.

“Simple saja, yang paling penting awal yang harus kita lakukan adalah kita bisa fokus terhadap anggaran, jangan anggaran yang tidak perlu yang tidak sangat urgent itu yang kita lakukan,” tambahnya.

“Pemangkasan-pemangkasan terhadap perjalanan dinas, sebentar-sebentar keluar daerah. Saya rasa pak Presiden sudah memberi tahu, itu langkah terbaik untuk mempersempit dari pada apa yang namanya, dana yang tidak perlu dikeluarkan,” ujarnya.

“Dengan demikian diharapkan stabilitas keuangan daerah dapat lebih terjaga dan pembangunan daerah dapat berlanjut dengan lebih optimal,” tandas Anda Suhada.

Dari pemaparan itu, manakah jawaban paling cerdas untuk mengatasi defisit Acrh Tengah? Tinggalkan jawaban di kolom komentar.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.