TAKENGON-LintasGAYO.co : Pemilik lahan di kawasan Mergut yang diapit dua kampung di Kecamatan Bies yakni Simpang Lukup Badak dan Uning Niken, beberapa bulan ini sedang memperjuangkan pembukaan jalan.
Ada sekitar 100 pemilik, yang bersepakatan membuka akses jalan yang berada berdekatan dengan bantaran sungai Peusangan tersebut.
Tokoh masyarakat Bies, Salaluddin, Minggu 3 November 2024 mengatakan, sekitar 23 Ha lahan di kawasan ini kebanyakan terlantar lantaran tidak ada akses jalan.
“Memang tidak semua terlantar, kalaupun ada yang bertani, sulit bagi petani untuk mengangkut hasil maupun distribusi alat pertanian lainnya,” tegas Salaluddin.
Jalan yang akan dibuka itu kata Salaluddin, sepanjang kurang lebih 1 KM dan lebar 6 meter.
“Saat ini, kita sedang kita kerjakan persetujuan pelepasan hak dari para pemilik,” terangnya.
Menurutnya, jika jalan ini terbuka, manfaatnya cukup banyak. Diantaranya, pengembangan pemukiman penduduk, peningkatan hasil pertanian dan peternakan juga perikanan.
“Dan kemungkinan besar di sektor wisata juga akan sangat berkembang,” terangnya.
Lain itu kata dia, terbukanya jalan ini juga bisa menjadi alternatif pengurai kemacetan saat berlangsungnya event pacuan kuda di Aceh Tengah.
Soal dana Salaluddin mengaku bingung bersumber dari mana, hanya saja pihaknya sedang berkomunikasi dari beberapa stake holder di Aceh Tengah.
Sementara itu, Bedel Kampung Simpang Lukup Badak, Malikussaleh mengatakan, sangat mendukung langkah pemilik lahan untuk membuka jalur tersebut.
“Ini sangat baik untuk kemajuan konektivitas ekonomi masyarakat. Jika jalan ini dibuka, maka akan banyak sektor yang bergerak. Kita dari pihak kampung sangat mendukung upaya ini,” kata Malik yang juga Sekcam Bies ini.
Senada dengan itu, Reje Uning Niken, Sukurdi juga mengharapkan jalan tersebut dapat dibuka.
“Sudah sangat lama warga ingin jalan ini dibuka, selain konektivitas yang lebih mudah, jalur ekonomi juga akan terbuka. Kita dari pemerintahan kampung sangat mendukung,” tandasnya.
[Darmawan]
