TAKENGON-LintasGAYO.co : Di usia 60 tahun, Mak Asiah masih harus berjuang menjalankan kehidupan sehari-harinya.
Warga Kampung Wih Nongkal, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah ini, meski mengalami sakit pada kakinya selama dua tahun terakhir, tetap bekerja sebagai pedagang kelontong di desanya.
Setiap hari, dengan kondisi yang semakin lemah, ia tetap bangkit dan melayani pelanggan, meski langkahnya semakin berat.
Hidup Mak Asiah adalah gambaran ketangguhan seorang perempuan desa. Dalam keterbatasannya, ia tetap bekerja, mengandalkan usaha kelontong kecil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, kondisi kakinya yang sakit membuat aktivitasnya semakin terbatas.
Kabar tentang kondisi Mak Asiah akhirnya sampai ke telinga Bardan Sihidi, seorang politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Tersentuh oleh kisahnya, Bardan Sihidi memutuskan untuk langsung mendatangi kediaman Mak Asiah, pada Kamis (19/9/2024)
Dalam kunjungan tersebut, Bardan tak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga memberikan alat bantu jalan berupa tongkat untuk memudahkan aktivitas sehari-harinya.
“Saya sangat bersyukur, tongkat ini sangat membantu. Sekarang saya bisa beraktivitas lebih lancar tanpa harus menahan sakit yang begitu parah di kaki,” ujar Mak Asiah dengan mata berkaca-kaca.
Bardan Sihidi berharap bantuan ini dapat meringankan beban Ibu Asiah dan memberi semangat baginya untuk tetap melanjutkan perjuangannya.
“Kita harus saling membantu, apalagi untuk sosok yang sudah berjasa bagi masyarakat sekitar seperti Ibu Asiah. Peran beliau sangat penting dalam keluarga,” kata Bardan.
Kisah Ibu Asiah dan bantuan yang diberikan Bardan Sihidi menjadi cermin bagaimana kepedulian sosial masih hidup di tengah masyarakat.
Bantuan kecil seperti tongkat mungkin tampak sepele bagi sebagian orang, namun bagi Ibu Asiah, itu adalah harapan baru untuk tetap menjalani hari-harinya dengan lebih ringan.
[Ril]