Banda Aceh-LintasGAYO.co : Ketika tampil dan berinteraksi dalam kehidupan sosial yang plural dizaman modern ini mulut perempuan yang paling disegani adalah karya, dan salah satu karya itu adalah berupa tulisan dan literasi.
Demikian disampaikan salah seorang narasumber Dr. Siti Rahmah ketika tampil sebagai pembedah dalam Pra Laounching buku terbaru terbitan Komunitas dan Penerbit The Gayo Institute (TGI) yang bertajuk “Antologi Puisi -Introspeksi Memandang Aceh dari Satu Kacamata-” di Lt 4. Gedung Arsip dan Perpustakaan Aceh, Rabu, 14 Agustus 2024.
“Selama kita terus berkarya dan berkarya dengan tulisan maka kita akan semakin matang dalam menuangkan pikiran. Karena selain mulut indrawi kita juga punya mulut lain yang jauh lebih dihormati,” jelas Dr. Siti Rahmah yang aktif menggerakkan Komunitas Akademi Warung Penulis ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa proses menulis memang membutuhkan pikiran yang lebih fokus dengan segala tantangannya.
Namun ketika karya kita jadi dan dipublikasikan maka segala kesusahan rasanya hilang, jiwa akan menjadi lebih plong dan pres. Kata Dr. Siti Rahmah yang juga adalah seorang Notaris dan PPAT, dosen luar biasa di UIN Ar-Raniry serta menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum di Universitas Abulyatama.
Tampil sebagai pembedah buku terbaru terbitan Komunitas dan Penerbit The Gayo Institute (TGI) Dr. Siti Rahmah juga mengupas dan memaparkan pengalaman dan sukadukanya menjadi seorang penulis.
“Karya tulis atau buku adalah mulut setiap orang untuk menyampaikan pikiran. Maka banyaklah menulis sehingga suara kita akan lebih didengar,” jelasnya yang mengaku pernah mencetak buku dengan biaya mandiri.
Diakhir pembicaraannya ibu dari tiga anak itu mengapresiasi even pra laounching buku The Gayo Institute (TGI) dan merasa senang dapat berkolaborasi dengan para seniman, budayawan dan berbagai komunitas dan lembaga serta orang-orang kreatif.
Komunitas dan lembaga yang mendukung even pra launching buku The Gayo Institute (TGI) ini diantaranya adalah LintasGAYO.co, Majelis Seniman Aceh (MASa), Komunitas Rumah Sawah (KRS), Portalsatu.com, UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh, Pentas Sagoe, Made In Made, Akademi Warung Penulis, Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Aceh dan lain-lain.
[SP]