TAKENGON-LintasGAYO.co : Pegiat anti korupsi, Makbul Rizki menyoroti buruknya manajemen promosi kepala sekolah SD di Aceh Tengah.
Ia menduga, tersirat ada tindakan KKN yang dilakukan oleh para pejabat yang berkompeten mengurusi hal tersebut.
“Manajemen promosi yang cukup buruk yang kemudian melahirkan polemik,” kata Makbul lewat keterangan tertulisnya, Jum’at 16 Agustus 2024.
Informasi yang sampai kepada pihaknya, ada puluhan kepsek yang telah memenuhi syarat, namun belum dipromosikan menjadi kepsek.
“Menurut kesaksian calon kepala sekolah, telah terjadi diskriminasi kepada mereka, sejauh ini ada sekolah yang terdapat kekosongan pimpinan, karena pensiun, meninggal dunia dan pindah tugas,” ujarnya.
Meski kosong pimpinan, anehnya Disdikbud Aceh Tengah tidak mempromosikan calon kepsek yang telah cukup syarat.
“Carut marut pembinaan guru dan kepsek ini, berkaitan langsung dengan tata kelola sekolah dan mutu pendidikan, jika tidak segera diatasi. Apalagi, jika ditunjuk orang-orang yang tidak kompeten,” tegasnya.
“Patut diduga ada kolusi dan nepotisme dalam tubuh Dinas Pendidikan Aceh Tengah. Dimana harusnya, Disdik memprioritaskan calon kepsek yang kompeten, bukan karena kedekatan dan keluarga,” kata Makbul.
Bahkan kata dia, dari laporang yang diterima, ada satu kepsek yang memimpin dua sekolah, dimana satu jabatan sebagai kepala sekolah defenitif sementara di sekolah lainnya kepsek itu berstatus sebagai Plt.
“Ini cukup membuktikan carut-marutnya tata kelola pembinaan ASN di Aceh Tengah, masa satu orang bisa pimpin dua sekolah. Bahkan, ada pegawai di Disdik Aceh Tengah yang menjadi kepala sekolah. Ini jelas, pengelolaan yang carut-marut,” tegasnya.
Ia mendesak, Disdik dan Pj Bupati Acrh Tengah, yang saat ini sudah dijabat putra daerah, harus berbenah demi kebaikan.
“Jangan biarkan carut marut ini, terus berlanjut. Dan saat ini, kita lihat bukan hanya guru dan kepsek, tata kelola ASN di Aceh Tengah juga carut marut, gairah bekerja yang menurun hingga terjadi bobroknya birokrasi,” tandas Makbul.
Hingga berita ini diterbitkan, Kadisdikbud Aceh Tengah belum menjawab konfirmasi terkait kritikan pegiat anti korupsi ini.
[Ril]





