Kamis Berbudaya: Rencana Aksi Misi Kedelapan Bersama Bardan-Kariman

oleh

Oleh : Bardan Sahidi*

Akhir-akhir ini muncul kekhawatiran tentang punahnya bahasa Gayo. Isu ini menjadi perbincangan hangat di forum diskusi maupun medsos.

Kekhawatiran itu bukan tidak beralasan. Generasi muda Gayo hari ini cenderung lebih sering menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di rumahnya.

Namun, bahasa dan budaya Gayo masih bisa diselamatkan dan dilestarikan melalui berbagai upaya.

Untuk membiasakan penggunaan bahasa dan budaya Gayo, kita mulai dari sekolah dan instansi pemerintah. Pembiasaan ini kami sebut dengan Kamis Berbudaya.

Bardan Kariman menawarkan beberapa strategi yang akan diterapkan apabila rakyat memberikan kepercayaan kepada kami, meliputi:

• Integrasi dalam Kurikulum: Mengintegrasikan bahasa dan budaya Gayo dalam kurikulum sekolah, termasuk dalam mata pelajaran bahasa daerah, sejarah, dan seni budaya. Ini bisa mencakup pengajaran bahasa Gayo, cerita rakyat, dan tradisi lokal.

• Pelatihan Guru: Menyelenggarakan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajar bahasa dan budaya Gayo. Guru yang terlatih dapat lebih efektif dalam menyampaikan materi dan menginspirasi siswa untuk menghargai warisan budaya mereka.

• Kegiatan Ekstrakurikuler: Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada bahasa dan budaya Gayo, seperti klub bahasa, teater tradisional, dan lomba cerita rakyat. Kegiatan ini dapat meningkatkan minat dan partisipasi siswa.

• Penggunaan Bahasa Gayo di Lingkungan Sekolah dan Kantor: Mendorong penggunaan bahasa Gayo dalam komunikasi sehari-hari di sekolah dan instansi pemerintah pada setiap hari Kamis. Ini bisa dilakukan melalui pengumuman, papan informasi, dan kegiatan resmi.

• Kerjasama dengan Komunitas Lokal: Melibatkan tokoh masyarakat dan budayawan lokal dalam kegiatan sekolah dan instansi pemerintah untuk memberikan ceramah, workshop, dan demonstrasi budaya. Ini membantu memperkuat hubungan antara generasi muda dan warisan budaya mereka.

• Pengembangan Bahan Ajar: Mengembangkan dan menyediakan bahan ajar yang relevan dan menarik tentang bahasa dan budaya Gayo. Buku teks, modul, dan media pembelajaran lainnya akan disesuaikan dengan konteks lokal.

• Promosi dan Kampanye: Melakukan kampanye promosi untuk meningkatkan kesadaran dan kebanggaan terhadap bahasa dan budaya Gayo melalui media sosial, festival budaya, dan acara publik.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, diharapkan penggunaan bahasa dan budaya Gayo dapat lebih terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, di sekolah dan instansi pemerintah.

*Calon Bupati Aceh Tengah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.