Tokoh HAM Internasional Asal Gayo Sebut Kondisi Perempuan di Parlemen Masih Sekedar Pelengkap Penderita

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Salah seorang tokoh Gayo, yang kerap memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM) yang kini berdomisili di Banda Aceh, Samsidar mengatakan, kondisi kepemimpinan perempuan saat ini masih menjadi pelengkap penderita di parlemen, baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat.

“Posisi perempuan hanya untuk memenuhi kuota 30% keterwakilan suara saja,” katanya saat menjadi keynote speaker dalam acara kunjungan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Aceh Tengah, dalam rangka menyambut Hari Kebaya Nasional, Selasa 9 Juli 2024 via daring.

Menurut Samsidar, tidak ada satupun undang-undang yang menyatakan bahwa perempuan tidak bisa menjadi pemimpin. Bahkan di dalam Al-Qur’an pun tidak ada nash yang melarang.

“Aceh sendiri dari dahulu kala sudah banyak sekali contoh nyata kepemimpinan kaum perempuan. Cut Nyak Dhien dan Cut Mutia dengan gagah berani memimpin pasukan perang yang di dalamnya ada kaum laki-laki,” tegasnya.

“Dari Aceh Tengah sendiri ada Datu Beru, pakar hukum yang pernah menjabat sebagai anggota parlemen di Kerajaan Aceh sebagai perwakilan dari Kerajaan Linge. Ketika itu, Datu Beru merupakan satu-satunya tokoh wanita yang menjabat sebagai anggota parlemen di Aceh. Belum lagi kepemimpinan para Sulthanah, ada Ratu Safiatuddin dan seterusnya,” tambahnya.

Ia berharap, agar ke depan posisi kepemimpinan perempuan semakin bangkit seperti pendahulu bangsa ini, salah satunya dimotori oleh GOW.

Sebagaimana diketahui, Samsidar merupakan tokoh perempuan asal Aceh Tengah yang fokus pada urusan hak asasi manusia, keadilan gender, dan pengembangan masyarakat.

Samsidar dipilih GOW sebagai tokoh perempuan yang sangat layak dikunjungi mengingat sepak terjangnya yang luar biasa di bidang advokasi HAM, hak-hak perempuan (keadilan gender), dan pengembangan masyarakat.

Hal ini terbukti dari pengalaman kerjanya selama 32 tahun di berbagai lembaga dan organisasi, baik lokal, nasional, dan internasional.

Perempuan yang masih sangat energik di usia 58 tahun ini antara lain pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komisi Nasional anti Kekerasan terhadap Perempuan dan National Consultant untuk Penguatan Hukum-Keadilan Perempuan di Aceh pada Unifem (United Nation Development Fund for Women) Aceh. Dan masih banyak lainnya.

Sementara itu, Hari Kebaya Nasional baru pertama kali digelar. Peringatannya akan dilakukan pada 24 Juli 2024 mendatang, dan GOW Aceh Tengah turut serta memeriahkan hari tersebut.

[Hefa/DM]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.