TAKENGON-LintasGAYO.co : Terbilang lama pesan WA redaksi LintasGAYO.co, belum dibalas Pak Karimansyah. Seorang sosok yang dikenal sebagai orang bijaksana, hingga dijuluki Mr. Clean, saat menjabat sebagai Sekda di Aceh Tengah.
Saat ini, Pak Kariman tengah menjalani ibadah haji. Tadi malam, Jum’at 21 Juni 2024, tiba-tiba masuk pesan WA yang isinya berbunyi:
“Alhamdulillah nge selese tawaf ifadah.” (Alhamdulillah, sudah selesai tawaf ifadah)
Kemudian redaksi melanjutkan chat dengan Pak Karimansyah. Berikut petikan wawancara via WA chat :
LGco : Assalamualaikum Pak Kariman, apa kabar?
Kariman : Alaikumsalam, alhamdulillah baik, sehat wal afiat.
LGco : Berapa suhu udara di Mekkah saat ini
Kariman : Cukup panas, sekitar 41°C sampai 43°C.
LGco : Bagaimana kesehatan Jamaah Calon Haji (JCH) asal Aceh Tengah?
Kariman : Alhamdulillah, sehat wal afiat.
LGco : Apakah JCH asal Aceh Tengah sudah menyelesaikan rukun haji?
Kariman : Alhamdulillah, hampir semuanya sudah. Hanya beberapa jamaah yang uzur sedang menunggu giliran tawaf dan sa’i menggunakan kursi roda.
LGco : Berarti bapak sudah bisa dipanggil Haji Karimansyah.
Kariman : Hehehe
LGco : Apa pengalaman paling berkesan selama menunaikan ibadah haji?
Kariman : Mengenal diri dengan membuka memori perjalanan hidup kita dan menyadari betapa banyak sekali hal buruk, tidak pantas bahkan melanggar ketentuan Allah swt yang sudah dilakukan.
Kesadaran itu memicu rasa sesal dan mohon ampunanNya dan bertekad untuk berubah atau bertobat dari dosa dan salah.
Rasa syukur juga muncul atas pemahaman akan nikmat yang luar biasa dari sang Khalik kepada diri kita yang sering terlupakan.
LGco : Karena rukun haji sudah selesai, apakah kita bisa bincang-bincang tentang persoalan lain?
Kariman : Tentu bisa, sepanjang bisa saya jawab.
LGco : Apa alasan Pak Haji bersedia mendampingi Pak Bardan Sahidi sebagai cawabup dalam kontestasi Pilkada Aceh Tengah Tahun 2024 mendatang?
Kariman : Bagaimana ya, saya diminta oleh Pak Bardan untuk menangani dan menata birokrasi. Bukan hanya beliau, sahabat-sahabat saya yang mengamati jalannya birokrasi di Aceh Tengah terus mendorong saya untuk turun gunung. Para pendukung juga mengatakan hal seperti itu. Sampai akhirnya, saya tidak bisa menolak.
LGco : Memangnya birokrasi Aceh Tengah sedang bermasalah?
Kariman : Saya baca dari media dan informasi dari teman-teman, katanya birokrasi Aceh Tengah sedang tidak baik-baik saja.
LGco : Apa contohnya?
Kariman : Misalnya jalan berlubang dalam Kota Takengon, harusnya tinggal perintahkan Kepala Dinas PUPR, bisa ditambal dengan cepat menggunakan anggaran perawatan rutin jalan kabupaten.
LGco : Jangan-jangan karena kemampuan keuangan tidak memadai sehingga kepala dinas tidak bisa melakukan tugasnya dengan sempurna.
Kariman : Kalau itu sangat mungkin terjadi.
LGco : Barangkali beberasen (kas daerah-red) sedang kosong?
Kariman : Mungkin saja…hehe
LGco : Pantaslah, kalau semua orang mengharapkan Pak Haji turun gunung untuk mengawal beberasen.
Kariman : Haha…itu kerja berat.
LGco : Menurut Pak Haji, berapa lama waktu yang dibutuhkan agar beberasen Aceh Tengah kembali normal?
Kariman : Harus kita lihat dulu kondisinya. Kalau ringan, paling cepat dua tahun, dengan dukungan segenap jajaran birokrasi .
LGco : Kalau berat, kira-kira berapa lama
Kariman : Bisa saja lima tahun nggak tuntas.
LGco : Artinya, perlu penataan jajaran birokrasi Aceh Tengah?
Kariman : Kurang lebih begitu.
LGco : Kalau nanti terpilih, pekerjaan rumah Bardan Kariman akan sangat berat.
Kariman : Tentu, tapi dengan semangat fastabiqul khairat, berlomba-lomba berbuat kebaikan, Insya Allah kita bisa melewati krisis.
LGco : Mudah-mudahan doa Pak Haji di Multazam terkabul agar Aceh Tengah lebih baik.
Kariman : Insya Allah.
LGco : Terima kasih Pak Haji atas waktunya.
Kariman : Sama-sama. Salam kami untuk masyarakat Aceh Tengah.
[Red]