[Puisi] Khutbah Cinta Mimbar Baja

oleh

[Puisi] Khutbah Cinta Mimbar Baja

Ali Hamzah Zaiby

Matahari
kau curahkan cinta pada siang
kepada para pejaka muda
gadis bersanggul merah
para lelaki berkemeja
perempuan setengah baya
para kakek berbaju renta
nenek-nenek berselendang duka
mengelu-elukanmu dengan tawa
saat kau berkhutbah cinta di mimbar baja

tapi, kemana kau pada malam
banjir di Langsa atau Trumon Raya
gempa di Cianjur atau prahara di belantara
ginjal akut pada balita atau kasus polio di Pidie Jaya
kau menutup mata dan tak mau sebagai pihak yang disangka
tragedi Joshua dan Minahasa
kau kubur tragedi maut di lapangan bola

kalau pun kau hadir pada malam
mengumbar cinta pada janda-janda
menjabat tangan pada duda-duda
mengelus kepala para remaja papa
atau menimang-nimang sayang para balita duka
semua hanya retorika dan rekayasa belaka
agar menulang suara di pilkada
untuk memperpanjang kekuasaan belaka

setelah kau kembali memegang tampuk kuasa
kau kembali menutup mata
lalu, kami bisa apa? [SY]

Manggeng, November 2022

Nama lengkapnya adalah Ali Hamzah, dan nama penanya Hamzah Zaiby. Lahir 31Desember 1968 di Pasir Merapat, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan. Buah cinta seorang petani kecil dan seorang perempuan sederhana Alm. Zainuddin dan Almh. Salbiyah. Menempuh pendidikan SD, SMP dan SMA di kampung halaman, kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang sekarang USK Darussalam, Banda Aceh pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Menulis sejak masa kuliah, tapatnya tahun 1990-an dalam bidangpuisi. Sejumlah karya-karyanya dimuat diberbagai media masa, seperti Atjeh Pos, Serambi Indonesia, Swadesi, Waspada, Warta Unsyiah, dan ada juga di majalah Kiprah serta di Majalah Online Potret, Elipsis dan sebagainya.
Sedang dalam bentuk buku antologi bersama antara lain: Sehimpun Puisi Rincong Kata, Puisi Cinta untuk Palestina Selain puisi, punulis juga menulis, pantun, gurindam, dan syair yang dimuat di Perruas Aceh bersama penyair Aceh.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.