Wartawan Kesepian, Pejabat Hiburan Kita

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

“Innamal a’malu binniat” demikian penggalan Hadits Nabi Muhammad SAW, kalau di-Indonesiakan, “Sesungguhnya amal perbuatan bergantung kepada niatnya.” Niat yang baik akan beroleh pahala, sebaliknya niat buruk akan menuai dosa.

Niat yang tulus ikhlas seorang wartawan dalam mengawasi pejabat agar tidak melenceng dari tugas, pokok dan fungsinya akan menyelamatkan diri penulis dan pejabat sebagai objek berita. Padanya berlaku hukum alam; simbiosis mutualisme atau kerjasama saling menguntungkan.

Sebaliknya niat buruk seorang pewarta dengan memeras dan mencemarkan nama baik pejabat akan dihitung sebagai perbuatan yang tidak terpuji. Ujungnya bisa dianggap berita hoax dan bisa dituntut balik demi hukum.

Kabar gembiranya, sudah ada nota kesepahaman antara Polri dengan Dewan Pers, yang tugasnya menyelesaikan konplain kerja jurnalistik hanya di ranah Dewan Pers.

Pada Mei 2023 lalu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sendiri sudah mengeluarkan maklumat tidak boleh membatasi kebebasan pers dan berpendapat di muka umum, dengan catatan bukan ujaran kebencian bernada SARA dan konsisten memenuhi kode etik jurnalistis.

Niat baik atau buruk dalam sebuah tulisan atau berita dengan mudah terbaca, apabila kita membaca dari awal sampai akhir secara seksama. Jangan biasakan menilai tulisan hanya dari judul. Banyak penulis memancing rasa ingin tahu pembaca lewat gaya tulisan judul kontroversi.

“Tulis, enti beteduh,” ungkapan populer seorang teman, Sadikin Arisko, dalam terjemahan bebasnya, “Jangan pernah berhenti menulis,” adalah ikhtiar baik untuk menata negeri ini lebih baik.

Dengan kalimat lain, Sadikin Arisko menyatakan, sekecil apapapun masalah dalam pemerintahan dan pejabat di negeri ini harus ditulis karena benteng pertahanan terakhir adalah wartawan. Kalau awak media pun rubuh, niscaya negeri kita akan kembali ke zaman jahiliah.

Kawan senior berpendapat, wartawan adalah manusia kesepian yang obatnya, jangan pernah bosan menulis tentang pejabat karena mereka hiburan para jurnalis. Tapi, sekali lagi ingat pesan ini; setiap tulisan harus didasari dengan niat yang baik.

(Mendale, Mei 3, 2024)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.