TAKENGON-LintasGAYO.co : Hari ini, Sabtu 17 Februari 2024 Kota Takengon berusia 447 Tahun. Pelaksanaan Rapat Paripurna Istimewa berlangsung khidmat di Gedung DPRK Aceh Tengah.
Pj Bupati Aceh Tengah, Mirzuan dalam sambutannya mengatakan, peringatan ini tidak sekadar momentum saja, akan tetapi juga sebagai panggilan untuk merenung dan mempersiapkan masa depan yang lebih gemilang.
Ia melanjutkan, dalam menghadapi berbagai tantangan global, perlu adanya sinergi untuk meningkatkan daya saing, pengembangan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor ekonomi menjadi prioritas utama agar Takengon tetap menjadi pusat pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Untuk itu saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung berbagai program pembangunan, bertisipasi aktif dan konstruktif dari semua pihak akan menjadi kekuatan nyata dalam mewujudkan Kota Takengon yang lebih baik,” ujarnya.
“Mari bersama-sama jadikan Kota Takengon sebagai daerah yang lebih baik lagi, baik itu dari pembangunan, kesehatan, ekonomi, pendidikan, sehingga Kota Takengon dapat menjadi pusatpertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah Mirzuan.
Tidak lupa Mirzuan juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Tengah untuk melestarikan budaya sejarah dan adat istiadat Gayo, melalui momentum peringatan Hari Jadi Kota Takengon.
“mlmari kita terus lestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah yang menjadi akar keberlanjutan kota ini, dengan memahami dan menghargai warisan leluhur, sekali lagi Selamat merayakan HUT Ke-447 Kota Takengon.” tutupnya.
Sementara itu, sidang dipimpin oleh Ketua DPRK, Arwin Mega
didampingi Edi Kurniawan dan Ansari dan 11 anggota DPRK lain nya serta Pj Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan.
11 Anggota DPRK lain nya yang hadir selain pimpinan adalah, Muchsin Hasan, Mukhlis, Eka, Zulkarnain, Desi Novita Andriani, Suryati Waas, Tarmina, Susilawati, Ismail AS dan Hamdan Guru Gama.
Arwin Mega dalam bahasa Gayo menyinggung tentang hasil Pemilu serentak 14 Februari 2024 lalu.
Kata dia, apapun keputusan yang diamanahkan oleh rakyat merupakan ketetapan yang tidak bisa diganggu gugat. Siapa yang terpilih adalah mandat langsung dari rakyat.
“Ilantik enti mangik, sediken ilantak kire e enti mugerak, pulihmi kire jet, pulih mi kire sifet, agih Ari sebelum genap ari si nge munge,” kata Arwin Mega menggunakan bahasa Gayo.
Ia juga berharap, pasca Pemilu, hubungan saudara harus tetap terjalin seperti sedia kala. Tidak rusak atau pecah gara – gara beda pilihan.
“Langit enti sampe mugegur, bumi kire e enti mugempa, bier pungi ni Pemilu ketar – ketur, enti kire suner Bengi ni petawaren. Nume karena pirak kite bebiak, nume karena tembege kite bersudere,” timpal nya.
Kata kata nasehat lain yang disampaikan Arwin Mega diharap menjadi penyejuk untuk wakil rakyat yang terpilih. Diharap dapat mengawal aspirasi masyarakat demi Aceh Tengah yang lebih baik.
“Timah lemut bubun kin penjamut, turut payu bubun kin pentalu, selisih mi bele jarak mi seteru, perang mupangkal Sinte musukut, perau musakatan. Tuah kire e bepapah, bahgie kire e bertona, keramat Mufakat Behu berdedele,” ujar politisi Partai PDI perjuangan ini.
[Darmawan]