(Omzet Ukuran Tumbuhnya Usaha, Sehingga ada Pernyataan Lokal : Ngukken Kin Toke Kareng Adeh Toke Nupuh)
Oleh : Darwan Hakim, SE MM*
Ungkapan warga lokal Ngukken Kin Toke Kareng Adeh Toke Nupuh (lebih baik penjual ikan Tri dari pada Jualan kain), ini bermakna bahwa kalau jualan ikan tri setiap hari orang makan ikan tri berarti omzet penjualan akan tinggi berarti menghasilkan profit.
Sedangkan kalau menjual pakaian, omzet hanya tinggi pada saat-saat tertentu seperti saat lebaran, saat masuk sekolah pada tahun ajaran baru atau sewaktu-waktu sesuai momen.
Namun, ini tidak sepenuhnya benar karena naiknya pendaatan masyarakat membeli pakaian tidak harus saat lebaran tetapi bisa saat tertentu untuk kebutuhan kehidupan social masyarakat seperti acara pernikahan, acara keagamaan.
Yang pasti dalam pesaan ini dalam melaksanakan aktivitasnya seorang entrepreneur menekankan pentingnya seberapa banyak barang yang laku, berapa harganya dan seberapa sering pelanggan membeli produknya.
Sedangkan Menurut Mc Kinsey & Company sebagai Konsultan bisnis terbaik dunia bahwa seorang entrepreneur usahanya harus :
1. Untung (profit)
2. Tumbuh (growth)
3. Berkelanjutan (Sustainable)
Langkah 1 para entrepreneur adalah usahanya harus untung (bukan buntung) yang berasal dari ada omzet yang besar sehingga dapat menutupi biaya biaya operasional.
Kalau tidak untung berarti tidak berjalan produksi, tenaga kerja tidak bekerja, biaya modal tidak dapat tertutupi.
Untuk melihat usaha profitable atau tidak diperlukan laporan keuangan secara aplikasi atau manual untuk melihat kalua untung berapa keuntungannya apakah setara dengan UMR setempat sehingga dapat diambil keputusan menambah karyawan atau mem-PHK karyawan atau usaha hanya dapat dijalankan sendiri / keluarga.
Sedangkan langkah kedua adalah entrepreneur usahanya harus tumbuh (growth) atau naik kelas dari waktu ke waktu.
Beradaftasi dengan kemajuan ekosistem ekonomi minsalnya dari pertama usaha lokasinya ngontrak tapi tumbuh bisa mempunyai lokasi sendiri.
Kemudian, menyerap teknologi baru, karyawan semakin tangguh, omet terus meningkat, adanya ekspansi cabang dan pada akhirnya dapat menjadi industry serta go-publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Langkah ketiga, bisnis para entrepreneur harus berkelanjutan dari massa ke massa. Walaupun didera krisis seperti NV Kalla milik Yusuf Kalla dibangun setelah pasca kemerdekaan kemudian terkena krisis politik tahun 1965 dan diserahkan kepada anaknya Yusuf Kalla yang baru selesai kuliah.
Jumlah usaha yang diterimanya sekitar 30-an jenis usaha tapi yang untung sekitar 15-an.
Berkat sentuhan tangan pak JK usaha untung tumbuh dan bertahan menghadapi krisis moneter tahun 1998, sukses melewati krisis moneter bisnis Pak JK Kembali krisis covid-19 tahun 2020 dan alhamdulilah bisnis Pak JK bangkit berkelanjutan dan sekarang dikelola oleh para anak-anaknya.
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, bahwa klasifikasi usaha berdasarkan hasil penjualan (omzet) pertahun seperti usaha mikro mempunyai hasil penjualan pertahun Rp.300.000.000,- usaha kecil mempunyai hasil penjualan per tahun Rp.2.500.000.000,- dan usaha menengah empunyai hasil penjuaan per tahun Rp.50.000.000.000,-.
Maka dari itu para entrepreneur utamakan omzet dalam bisnis anda agar naik kelas agar untung, tumbuh dan berkelanjutan. Lebih baik jual ikan tri omzetnya banyak dari pada jualan pakaian omzetnya rendah. Namun ini adalah pilihan tergantung situasi peluang dan bisnis model yang berkembang.
*Wakil Ketua 2 Bidang Entrepreneurship dan Ekonomi Kreatif, Musara Gayo Jabodetabek