TAKENGON-LintasGAYO.co : Mahasiswa membantah aksi yang berlangsung kemarin, Selasa 28 November 2023 di kampus Universitas Gajah Putih, ditunggangi.
“Tuduhan yang dilayangkan mantan Rektor itu, tidak mendasar. Aksi ini, riil gerakan mahasiswa yang ingin perubahan,” tegas Korlap Aksi tersebut, Heru Ramadhan, 28 November 2023.
Mahasiswa kata dia, hanya ingin kejelasan dari kampus, yang dinilai selama ini terjadi kekacauan, terutama dalam hal manajemen.
“Aksi kemarin, mahasiswa hanya menuntut SK pembina dan penggurus yayasan yang valid. Begitu juga dengan SK Rektor,” ujarnya.
Ia pun menegaskan, aksi tersebut murni untuk perbaikan kampus. “Jika ada yang mengatakan aksi kami ditunggangi, itu playing victim yang sengaja disebar,” ujarnya.
“Kami hanya ingin, mengetahui SK yayasan dan rektor valid dan diakui oleh L2Dikti, karena jika tidak valid kami juga yang rugi,” tegasnya.
Menurutnya, pihaknya juga telah mendengar penjelasan dari Yayasan, terkait pergantian Pembina dan pergantian Rektor.
“Memang sampai saat ini, masih ada pemboikotan ruang rektor hingga hari Kamis nanti. Hingga kita menunggu hasil valid dari pengurus yayasan,” terangnya.
“Hemat kami, Yayasan memberhentikan Rektor, Elliyin pada 16 November 2023 yang ditandangani Ketua Pengurus Yayasan Gajah Putih, Dr. Abdiansyah Linge, dan 17 November 2023 Dr. Adnan, SE, M.Si telah di-SK-kan menjadi Rektor,” tambahnya.
Berita Terkait :
Peng-SK-an itu kata dia, sudah diantarkab ke L2Dikti Aceh sebagai tembusan. “Dalam kesimpulannya mahasiwa akan menunggu pihak pembina dan pengurus yayasan menyatakan sekaligus mengantar rektor baru ke ruangan rektor,” sebutnya.
“Dan gerakan aksi ini, juga tidak akan berhenti hingga Kamis nanti, hingga yayasan menyelesaikan semua permasalahan secepat mungkin, agar proses belajar mahasiwa tidak lagi terganggu,” demikian Heru.
[Darmawan]