Oleh : Drs. H. Hamdan, MA*
Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi setiap individu atau pribadi manusia. Dari keluarga juga ditanamkan berbagai bentuk tanggungjawab setiap pribadi manusia. Di sinilah peran orangtua sangat penting kedudukannya.
Setiap orangtua harus pandai memanfaatkan interaksi sosialnya di dalam keluarga untuk membangun pendidikan dalam keluarga. Karena sebagai orangtua memiliki tanggung jawab untuk menjadikan keluarga sebagai generasi mendatang yang memiliki kualitas, bukan generasi yang lemah.
Satu sisi, kita melihat ada orangtua yang masih acuh terhadap pendidikan keluarga, lengah dengan pengaruh deras tekonogi dan globalisasi, sehingga peran penting pimpinan dan anggota keluarga tidak berjalan dengan baik. Keadaan tersebut mempengaruhi harmonisasi hubungan keluarga.
Di sisi yang lain kita juga bangga ada keluarga yang menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga mampu melahirkan generasi yang hebat. Peran-peran sosialnya dalam keluarga berjalan dengan baik. Hubungan antar keluarga akan saling menyokong satu dengan yang lainnya.
Keluarga adalah unit terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan beberapa yang tinggal satu atap saling ketergantungan antara satu dengan lainnya. Momentum interaksi sosial dalam keseharian sangat tepat dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan keluarga tersebut.
Moment pembinaan keluarga tersebut dapat dilaksanakan dengan menempatkannya ayah dan ibu sebagai pemimpin bagi anak-anaknya. Anak senantiasa diajari dan diberikan contoh ketaatan dan bagaimana cara menghormati orangtuanya. Posisi kedua orangtua tersebut menjamin ketahanan dan kelangsungan keluarganya.
Orangtua tidak boleh lalai dalam mendidik anak, sikap saling bantu, melayani sebagai wujud rumah tangga yang rukun, damai dan sejahtera. Tutur kata, perilaku dan perbuatan kedua orangtua sangat memberikan andil yang besar dalam rangka memberikan contoh bagi anak-anaknya.
Pribadi-pribadi yang tangguh dan bertanggungjawab akan dapat dihadirkan dari keluarga yang memerankan fungsi pendidikan di dalamnya. Melalui pendidikan untuk mewujudkan insan yang bertakwa, meningkatkan ilmu pengetahuan mengekang hawa nafsu meningkatkan amal, sikap peduli, sabar, jujur, disiplin dalam berbuat dan bertindak.
Pemantapan iman dan takwa melalui penguatan akidah dengan pelaksanaan ibadah yang konsisten. Aktualisasi akhlakul karimah menjadi hal yang sangat penting diperhatikan dalam interaksi di keluarga. Itu semua merupakan upaya sinergis dalam membangun ketahanan keluarga.
Penguatan ekonomi juga hal yang tidak kalah pentingnya bagi orangtua untuk menjaga ketahanan keluarga. Giat bekerja memenuhi nafkah merupakan bagian tanggung jawab bagi seorang pimpinan keluarga, yakni suami (ayah).
Penguatan kesehatan dengan menjaga pola hidup sehat serta pencegahan berbagai jenis penyakit termasuk stunting, adalah hal yang juga mesti menjadi pehatian bagi semua anggota keluarga.
Tanggung jawab ilahiah dan insaniah dalam keluarga perlu dijadikan fokus pendidikan yang mendasar. Dengan kesadaran tersebut, maka pribadi-pribadi yang dihadirkan dari keluarga akan menjadi pribadi yang sinergis habluminallah dengan habluminannasnya.
Refleksi ketaatan sebagai hamba Allah yang memiliki kewajiban beribadah kepada Tuhannya akan tercermin juga dalam interaksi sosialnya sebagai individu manusia di tengah-tengah masyarakat. Wallahu a’lam bish shawab.
*Dosen Fakultas Syariah Dakwah dan Usuluddin IAIN Takengon