Oleh : Fauzan Azima*
Tepat pada hari ini, saya berusia 51 tahun. Dalam rentang waktu lebih dari setengah abad hidup dan berkehidupan, saya pasti banyak khilaf dan salah terhadap masyarakat karenanya saya mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Saya kira hidup berumur panjang adalah dambaan setiap manusia. Saya pun dengan seorang syech dari Mendale sedang mencari ilmu pengetahuan untuk bisa berusia paling kurang 200 tahun dan tubuh awet, seolah sedang berumur antara 40 sampai dengan 50 tahun.
Kami sudah menemukan orang yang punya dan bisa mengajarkan ilmu pengetahuan itu. Beliau bermukim di daerah Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya. Lewat koneksi seorang kawan kami sudah mempersiapkan bahan-bahan untuk bisa berumur panjang.
Sayangnya, baru saja kami merencanakan untuk menuntut ilmu pengetahuan langka itu, tepat pada tanggal 19 Januari 2023, saya terserang stroke. Tentu saja rencana kami tertunda entah sampai kapan. Setelah dari RSPAD Jakarta dua bulan lalu, kondisi saya saat ini sudah agak lancar jalan kaki walau masih pincang. Tapi kondisi tangan belum ada perubahan signifikan.
Selain dengan ilmu pengetahuan untuk memperpanjang umur, sebelumnya seorang sahabat di daerah Isaq, Kecamatan Linge akan memberikan ramuan dari “kayu Geluni item” yang beliau dapatkan dari Blangkejeren, Kaupaten Gayo Lues, tapi karena cara mengolahnya salah, sehingga tidak ada lagi khasiatnya.
Sebenarnya rerumputan di sekitar pun, tidak saja dapat mengobati penyakit, tetapi juga bisa memperpanjang umur dengan syarat tanggal tumbuh rerumputan itu sama dengan tanggal lahir kita. Lebih baik lagi kalau detik, menit, jam, hari, bulan dan tahunnya sama dengan waktu lahir kita, tentu akan lebih dahsyat lagi khasiatnya.
Rerumputan atau tumbuh-tumbuhan bersyukur dekat dengan manusia, begitu pun satwa atau hewan pun sangat berharap berada di lingkungan manusia yang sempurna dan dapat menyempurnakan rohnya. Bagi makhluk yang mati oleh satwa atau hewan rohnya belum sempurna, perlu waktu untuk sempurna. Roh mereka harus menunggu untuk disempurnakan oleh manusia.
Sebagai manusia kita akrab dengan kehidupan unggas dan hewan, seperti kambing, domba, kerbau dan sapi. Dengan begitu, pada saatnya kita bisa jadi menyempurnakan roh mereka dengan menyembelihnya. Sehingga perlu tata cara ysng benar dalam menyembelih unggas dan hewan tersebut.
“Hamba titipkan nyawa (ayam, domba, kambing, kerbau, sapi) ini untuk malaikat Maghribi yg ada di (nama anak yang akan diaqiqahi)” demikian misalnya niat menyembelih hewan untuk aqiqah anak.
Kalau kita menyembelih hewan tanpa penutup kepala, hendaknya menyelipkan rerumputan di telinga. Seperti orang Bali menyelipkan bunga kamboja di telinganya. Di samping menghadap kiblat, posisi pisau untuk hewan betina, ujungnya menyentuh tanah, lalu tarik ke atas untuk mulai menyembelih. Sedangkan untuk hewan jantan memulai menyembelih dari atas.
Banyak jalan untuk memperpanjang umur. Selain ilmu pengetahuan, ramuan dan tidak kalah penting adalah silaturrahmi. Apalagi silaturrahmi kepada orang yang mirip dengan kita (seperti kopian). Salah satu di antara orang yang mirip itu harus bersedekah agar keduanya panjang umur.
Saya kira memang penting perjuangan untuk memperpanjang umur, akan tetapi yang lebih penting adalah menjaga kualitas hidup dengan menjadikan diri bermanfaat untuk orang banyak dan keselamatan diri, baik di dunia maupun di akhirat.
(Mendale, Mei 22, 2023)