Selamat Datang Sahabat Dedamar

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Tiada dusta dalam nama yang ditorehkan orang tua. Sadar atau tidak mereka telah membangun karakter sejati terhadap buah hatinya melalui pemberian nama.

“Wali bahasa” menegaskan bahwa arti nama adalah jujur. Sehingga “Siapa mengenal akan arti namanya maka akan mengenal dirinya. Begitupun siapa mengenal dirinya maka mengenal Tuhannya” demikian ungkapan populer kaum sufi.

Orang tua yang cerdas merahasiakan sesuatu yang tersirat pada nama anak cucunya sebagai koreksi terhadap ungkapan, “Apalah arti sebuah nama.”

Penamaan terhadap anak cucunya bisa menjadi indikator keilmuan ayah dan ibunya. Tidak jarang orang tua memberikan nama indah di telinga tapi buruk di makna. Sehingga dikhawatirkan buruk akhlak si buah hati.

Kehati-hatian sangat penting dalam menambalkan nama dan panggilan keturunan kita. Kadang perlu kontemplasi untuk mendapatkan Ilham berupa wujud dari Rahmatullah Akbar Wajhah.

Naluri orang tua sangat ingin anaknys selamat dunia dan akhirat. Pemberian nama adalah titik awal mengantarkan anaknya kepada jalan selamat dan mengajarkan tentang arti penting tahu diri.

Kebanyakan dari manusia sekarang seperti kumpulan “telur ayam” yang sudah diaduk-aduk lalu dibuat kue bolu sehingga tidak tahu lagi tentang sejarah dirinya.

Begitupun hidup tidak boleh berputus asa, tidak jarang takdir menghampiri mereka lewat perjalanan hidup yang tidak disangka-sangka asal segala sesuatu dilandasi dengan niat yang kuat.

Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Seluruh pergerakan di jagat raya ini atas rekayasa atau sepengetahuan Tuhan Semesta Alam, bahkan daun kayu yang gugurpun atas takdir-Nya.

Apalagi penamaan anak cucu oleh orang tua adalah “bisikan Tuhan” yang sudah dipastikan mengandung rahasia do’a dan perjalanan hidup yang Allahu Akbar akan kabulkan.

Selamat datang sahabat Dedamar!

(Mendale, Mendale 20, 2023)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.