Oleh; Dinika Yusuf*
Banyak misteri yang kita anggap sebagai dongeng. Padahal cerita itu punya asal usul. Demikian juga cerita burung tujuh yang biasa merasuki tubuh manusia hingga kesurupan.
Cerita burung tujuh berasal dari Kampung Laping, Kemukiman Pulau Beureuh Utara, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar yang bisa kita tempuh dengan Speed boat sekitar satu setengah jam dari Pelabuhan Ulelheue, Kota Banda Aceh.
Kampung Laping sendiri berasal dari kata Lapang, tidak ada pepohonan sehingga pandangan luas. Orang-orang Portugis dahulu kala yang singgah ke Kampung Lapang tidak bisa menyebut kata “Lapang” mereka selalu menyebutnya “Laping”. Walaupun orang Portugis sudah pergi, masyarakat setempat juga akhirnya menyebutnya “Kampung Laping.”
Asal usul burung tujuh bermula, ketika tujuh orang membuka lahan untuk perkebunan dengan menebang pepohonan di hutan Kampung Laping. Setelah menebang seluas satu hektar, mereka menyisakan satu pohon besar, “Bak Rambung” di tengah-tengah areal tebangan.
Tiba-tiba lahan mereka terbakar, tanpa fikir panjang, ke tujuh orang pembuka lahan tersebut berlari menuju dan naik ke “Bak Rambung”. Mereka fikir bisa aman dari api dengan menaiki pohon “Bak Rambung” yang besar itu, namun naas mereka ikut terbakar seiring dengan terbakarnya “Bak Rambung” tersebut.
Masyarakat menyebut tebangan ke tujuh orang tersebut sebagai kawasan “Jurong Tujuh.” Padahal aslinya adalah “Burung Tujuh,” mereka sengaja sedikit merubah nama daerah tersebut menjadi “Jurong Tujuh” agar tidak kualat.
(Simpang Teritit, 28 April 2023)