Tgk. Husaini Kritisi Fenomena Dalam Masyarakat Gayo

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Jika ayah ibu kaya, maka anak akan jadi raja. Tetapi jika anak kaya, ayah dan ibu jadi babu.

Demikian dikatan oleh ulama popular tanah Gayo Tgk. Husaini S, Sy saat memberi tausiah pada acara nujuh (tujuh hari), Jumat 27 Januari 2023 atas wafatnya ibunda tercinta dari seniman Gayo Yus Uluh Guel alm Khalifah binti M. Arief.

Lebih lanjut Tgk. Husaini menjelaskan terkadang demi anak orang tua rela berkorban apa saja demi anaknya, termasuk untuk menyogok sekalipun agar anak-anaknya dapat masuk menjadi pegawai atau profesi lainnya.

Padahal dalam Alquran jelas dikakatan bahwa yang menyogok dan yang menerima sogokan sama-sama akan masuk neraka. Demikian pengorbanan dan besarnya hati orang tua terhadap dan demi anak-anaknya.

“Demi anak orang tua rela berkorban apa saja, demi masa depan dan demi kebahagiaan anak-anaknya. Terkadang hal yang tidak mungkin dilakukanpun sudah ia lakukan,” katanya.

“Terkadang karena anak harus tinggal sembahyang, makan berlauk ikan asin, kerja kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala. Demi apa, demi anak. Namun apa yang terjadi ketika anak sudah berhasil justru anak tidak memperlakukan kedua orang tuanya sebagaimana layaknya,” lanjutnya.

Sebagaimana ceramah-ceramah Tgk Husaini diberbagai tempat dan event lainnya, ulama pimpinan Pesantren Dayah Darussa’adah Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah ini selali tampil dengan kocak dan isi ceramah yang dipetik dari realitas sosial masyarakata Gayo.

Ia menyebutkan sejumlah contoh bagaimana orang tua rela hanya makan nasi dengan lauk seadanya agar anak-anaknya dapat sekolah dan hidup lebih baik. Mulai dari lahir hingga menempuh pendidikan dan menikahpun orang tua selalu berusaha yang terbaik untuk anak-anaknya meski ia sendiri tetap seperti orang kampung biasa.

Ditambahkan, seorang ibu demi anaknya telah mengorbankan empat jenis air yang tidak mungkin dapat dibalas oleh seorang anak bagaimanapun kayanya. Diantaranya adalah air ketuban, darah, keringat dan air mata.

Justru dari itu lanjutnya, ketika seorang ibu atau ayah telah meninggal dunia menghadap sang Khalik, hendaknya para anak-anaknya selalu mengirimkan doa, bersedekah dengan meniatkan pahalanya kepada almarhum/almarhumah.

“Dan yang paling penting adalah harta warisannya bagi dengan adil sesuai syariat Islam. Baik secara faraid maupun musyawarah,” jelasnya. [AR]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.