PR Besar Mirzuan Tangani Sampah Takengon

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Persoalan sampah di Kabupaten Aceh Tengah, kembali menggeliat. Masyarakat di seputaran TPA Uwer Tetemi, di Kampung Mulie Jadi, Silihnara kembali menolak truk pengangkut sampah hadir ke lokasi tersebut.

Kondisi ini membuat, terjadinya penumpukan sampah di pusat Kota Takengon. Setidaknya dalam satu dua hari ini, tumpukan sampah membuat pusat daerah yang menjadi tujuan wisata ini “kotor”.

Hal ini terjadi juga, saat Pj Bupati Aceh Tengah, T Mirzuan yang baru dilantik, baru bertugas sehari.

Melihat permasalahan itu, T Mirzuan bersama dinas terkait turun ke TPA Uwer Tetemi, Senin 2 Januari 2022 untuk mencari solusi.

Ia pun terlihat melakukan negosiasi dengan masyarakat setempat, yang diwakili Reje Kampung Mulie Jadi.

Mirzuan mengatakan, kondisi TPA Uwer Tetemi saat ini memang sudah over kapasitas. “Lokasi TPA ini, dengan luas sekitar dua hektar, sementara per hari belasan bahkan puluhan ton sampah dibuang kesana. Sekarang kondisinya sudah menggunung, akan kita upayakan secepat mungkin penanganan pengolahannya,” kata Mirzuan.

Ia juga memohon kepada masyarakat, untuk memperbolehkan truk pengangkut sampah lewat, tanpa dihalangi oleh masyarakat.

Lain itu, persoalan penolakan masyarakat di seputaran TPA bukan terjadi sekali dua kali saja. Amatan LintasGAYO.co, penolakan sudah terjadi sejak TPA ini dibangun di Kampung Mulie Jadi.

Hingga muncul kesepakatan-kesepakatan antara pemerintah dan masyarakat setempat. Janji yang dilontarkan beberapa tahun lalu itu, disimpan oleh masyarakat dengan rapi. Namun, hingga saat ini janji tersebut tak kunjung terealisasi.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Aceh Tengah, Subhan Sahara, S.Sos.

Ketika dihubungi, Subhan Sahara mengatakan, waktu itu memang ada sejumlah janji yang disepakati bersama, kini masyarakat menuntut realisasi dari janji-janji itu.

“Seperti pembuatan beton keliling TPA, akses jalan menuju lokasi TPA, agar masyarakat bisa menikmati jalab mulus. Kedua hal ini, menurut kesepakat dilakukan oleh Dinas Perkim,” kata Subhan.

Janji lainnya, yang tertulis kata Subhan Sahara lagi, yakni penyemprotan anti bau di TPA yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

“Namun, ini menurut masyarakat sangat jarang dilakukan. Ada juga janji pembuatan jaringan air bersih,” tegasnya.

Subhan berharap, dinas terkait yang termaktub dalam janji-janji tersebut untuk pro aktif melakukan realisasinya.

Menurut dia, tugas dinasnya hanya sebatas mengantar sampah ke lokasi pembuangan akhir. Dari permohonan warga disana, ada dinas yang berhubungan langsung. Seperti PUPR, PERKIM dan Dinkes.

Ia juga berharap polemik sampah ini bisa segera teratasi. Solusinya adalah segera mengarah ke Pabrik pengolahan sampah, selain sampah bermanfaat dan berdampak positif kepada masyarakat disana, sekaligus membuka lapangan pekerjaan.

“Jika ini terealisasi, sampah begitu datang langsung di proses, bisa dimanfaatkan untuk pupuk, bahkan mampu menghasilkan uang,” tutur Subhan Sahara.

Melihat polemik sampah yang sampai saat ini belum mendapatkan solusi konkrit, menjadi PR besar Pj Bupati Aceh Tengah yang baru bertugas.

Sebagai lokasi tujuan wisata favorit di Aceh, sudah selayaknya Aceh Tengah menjadi kota indah, rapi dan bersih.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.