8 Mahasiswa Terluka Saat Demo di Aceh Tengah, Ada yang Patah Tulang

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Delapan orang mahasiswa yang melakukan aksi di DPRK Aceh Tengah mengalami luka-luka hingga ada yang patah tulang.

Hal itu terjadi, saat kericuhan antara massa dan petugas yang berjaga mengamankan aksi dengan tuntutan menolak kenaikan harga BBM.

Koordinator aksi, Saparuda mengatakan, dari mereka (korban pemukulan) saat ini ada yang dirawat di RSUD Datu Beru, dan sebagiannya lagi sudah pulang ke rumah masing-masing.

“Ini terjadi saat ricuh tadi pagi, dan para mahasiswa diduga dipukul oleh oknum polisi. Dan kita sudah mengantongi bukti-bukti pemukulan tersebut,” tegas Saparuda.

Saparuda mengatakan, pihaknya mengapresiasi sikap kepolisian yang dengan sigap membawa para mahasiswa yang terluka ke rumah sakit.

“Atas sikap kemanusian ini, kita apresiasi. Pun begitu, kita juga akan mempertimbangkan membuat laporan atas dugaan pemukulan ini ke Polda dan ke Kapolri,” katanya.

Menanggapi itu, Kapolres Aceh Tengah AKBP Nurochman Nulhakim, S.IK mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab atas insiden tersebut.

“Atas nama kemanusian saya atas nama pribadi dan institusi akan menyampaikan permohonan maaf dan akan bertanggung jawab atas kejadian itu. Namun, untuk proses hukum, karena kita ini negara hukum, silahkan dilaporkan,” tegas Kapolres.

Pantauan, kejadian ini bermula saat peserta aksi membakar ban di halaman gedung DPRK Aceh Tengah. Saat itu, ada seorang anggota polisi menyempot kobaran api tersebut dengan alat pemadam kebakaran.

Melihat api tersebut padam, massa tak terima hingga terjadi saling dorong antara pendemo dan aparat kepolisian. Massa juga melempari aparat keamanan dengan botol air mineral.

Kericuhan itu mereda saat beberapa anggota DPRK hadir menemui pendemo.

[Darmawan]

Jangan lupa subscribe channel kami :

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.